PAD Sampah Meningkat, UPT Kebersihan Kekurangan Armada

 

PADALARANG – Volume sampah di wilayah Kabupaten Bandung Barat tahun ke tahunnya terus meningkat. Dari tahun lalu yang hanya 80 ton/hari menjadi 120 ton/hari di tahun ini. Tingkat pembuangan sampah yang dilakukan masyarakat cukup tinggi terutama di sejumlah titik pusat perkotaan semisal di Kecamatan Ngamprah, Padalarang dan Lembang. Hal tersebut diungkapkan Kepala UPT Kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Apit Akhmad Hanifah.

Selain banyak masyarakat yang membuang sampah di pinggiran jalan, penyumbang sampah dari lokasi wisata di Lembang juga cukup tinggi. Diakuinya, saat ini hanya beberapa lokasi wisata yang sudah bekerja sama dengan UPT Kebersihan, seperti Floating Market. Sementara lokasi wisata lainnya belum melakukan kerja sama. ’’Tentu harapan ke depan seluruh lokasi wisata itu melakukan kerjasama dengan kita sehingga dapat menambah pendapatan asli daerah,” ujar Apit, di Padalarang, kemarin.

Menurut Apit, tingginya volume sampah yang dibuang masyarakat tidak sebanding dengan armada sampah yang dimiliki pemerintah. Selain armada, petugas kebersihan juga dinilai masing kurang. Saat ini UPT Kebersihan memiliki 63 unit armada kebersihan yang terdiri dari 38 unit truck sampah, 1 unit truck sedot tinja, 3 unit APSL (armada penyisir sampah liar), 1 alat berat (wheel loader), 20 unit  motor roda tiga pengangkut sampah dan 30 bak container sampah sebagai pendukung. ’’Jumlah itu sudah berikut bantuan dari gubernur tahun ini. Tentu kalau armadanya lebih dari itu, pengangkutan sampah bisa jauh lebih maksimal,” tukasnya.

Dengan adanya tambahan armada baru tersebut, Apit berharap lembaganya bisa lebih mengembangkan pelayanan pengangkutan sampah yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat. Pasalnya, dari jumlah armada, petugas dan sarana pendukung kebersihan yang dimiliki saat ini tidak mampu menangani banyaknya sampah yang timbul di wilayah Kabupaten Bandung Barat. ’’Dari 16 kecamatan yang ada di Bandung Barat, kami baru bisa melayani 10 kecamatan, itu pun hanya di beberapa titik saja,” sahutnya.

Apit menjelaskan, untuk PAD dari sampah yang ada di Kabupaten Bandung Barat di tahun 2015 cukup tinggi dan terus meningkat mencapai Rp 3 miliar. Menurutnya, kontribusi sampah terhadap PAD pada tahun ini mengalami kenaikan kurang lebih sebesar 20 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 2,5 miliar. ’’Sejak tahun 2011,  PAD dari sampah selalu ada peningkatan. Asalnya hanya Rp 800 juta dengan 20 armada kebersihan,” katanya.

Tinggalkan Balasan