Ofensif atau Tersisih

Bayern Muenchen vs Juventus

Sepak bola Italia bagaimanapun juga belum lepas dari hantu defensif. Meski di era millenium ini beberapa pemilik, pelatih, dan pemain klub melepaskan diri dari stigma pertahanan grendel alias catenaccio, namun tetap saja Italia lekat dengan sistem itu.

Sebagai satu-satunya penjaga marwah Italia di Liga Champions musim ini, Juventus berjuang mati-matian lolos ke babak selanjutnya. Dini hari nanti (17/3) Bianconeri, julukan Juventus, akan melawat ke Allianz Arena, markas Bayern Muenchen.

Juventus mengalami ‘kerugian’ menjelang second leg 16 besar Liga Champions ini. Di first leg yang berlangsung di Juventus Stadium, Turin 24 Februari lalu, Die Roten, julukan Bayern, menahan imbang tuan rumah 2-2.

“Membangun tembok pertahanan dalam 90 menit kontra Bayern tak akan menolong tim kami,” kata bek Juventus Andrea Barzagli seperti diberitakan ESPN kemarin (15/3). “Kami akan tampil lebih berani dalam menyerang dibandingkan saat tampil di Turin,” tambah bek berusia 34 tahun itu.

Niatan Barzagli buat menambah energi penyerangan oleh timnya itu tak salah. Juventus berhadapan dengan Bayern. Tim asal Bavaria ini adalah satu tim dengan unit penyerangan paling mengerikan di Eropa musim ini selain Barcelona.

Di kancah Bundesliga, Phillip Lahm dkk membobol gawang lawan 64 kali dan kemasukan 13 kali. Di ajang Liga Champions, Bayern melesakkan 21 gol dan kemasukan lima gol.

“Kami memang bukan favorit menang atas Bayern kali ini. Tapi hasil permainan imbang di Turin lalu tidak berarti kami lantas tersingkir,” ucap Barzagli.

Menjelang lawatan ke Jerman ini, kolektor dua gelar Liga Champions itu kehilangan penyerang Paulo Dybala dan Claudio Marchisio. Seperti diberitakan situs resmi klub, Dybala didiagnosis cedera otot soleus usai sesi latihan kemarin (15/3).

Sementara Marchisio otot pada betis kirinya tertarik. Selain dua nama pemain itu, Martin Caceres dan Giorgio Chiellini masih dalam perawatan. Lalu penyerang Mario Mandzukic juga belum 100 persen kondisinya untuk bisa tampil.

Dengan krisis menjelang laga di Allianz Arena ini, allenatore Juventus Massimiliano Allegri diperkirakan akan menggeser taktiknya. Dari skema 4-4-2 menjadi 4-3-3. Sebagai penyerang tengah dipasanglah Alvaro Morata.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan