Nyabu, BNN Tangkap Bupati Ogan Ilir

BNN Cium Rekayasa Tes Kesehatan saat Pilkada

bandungekspres.co.id – Belum genap dua bulan dilantik menjadi Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ahmad Wazir Noviadi, 27, ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN). Saat ditangkap di rumahnya di Jalan Musyawarah, Palembang, Minggu (13/3), Noviadi diduga menghilangkan barang bukti berupa sabu dan alat pakainya.

BNN juga memperoleh indikasi bahwa tes kesehatan sebagai persyaratan mengikuti pilkada telah direkayasa sehingga tes laboratorium itu menunjukkan Noviadi tidak menggunakan narkotika.

Kepala BNN Komjen Budi Waseso menuturkan, BNN sudah mendapatkan informasi sejak tiga bulan lalu. Namun, lembaga pemberantas narkotika ini menahan diri karena saat itu masuk dalam masa pilkada. ”Kami tidak ingin dianggap ikut arus politik,” katanya di Jakarta kemarin (14/3).

Setelah sabar menguntit, dua hari lalu terdeteksi seorang lelaki berinisial MU membeli narkotika dari pengedar yang juga seorang pegawai negeri sipil (PNS) berinisial ICN alias FA. Penyidik BNN langsung menangkap keduanya. ”Ternyata, MU ini mengaku kalau disuruh Bupati Ogan Ilir,” paparnya.

BNN lantas berupaya menangkap bupati tersebut di rumah pribadinya. Namun rumah itu dijaga begitu ketat. Ada puluhan orang sekuriti dan juga satpol PP yang menjaga rumah tersebut. Mereka menghalangi petugas BNN untuk menangkap Noviadi. ”Kami kesulitan dan akhirnya terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan. Barulah kemudian Noviadi bisa ditangkap,” ujarnya.

Karena perlawanan itu Noviadi diduga sempat menghilangkan barang bukti berupa sabu dan alat hisapnya. Saat rumah itu diperiksa sama sekali tidak ada barang bukti yang didapatkan. ”Namun, cara lainnya ditempuh untuk membuktikan Bupati ini memakai narkotika,” jelasnya.

Akhirnya tes urine dilakukan pada bupati tersebut. Hasilnya, sesuai dugaan, bupati tersebut positif menggunakan narkotika jenis sabu.

”Tidak hanya bupati ini yang positif. Ternyata ada beberapa kaki tangannya yang positif narkotika, yakni MU, yang bertugas menyiapkan sabu, seorang PNS berinisial DA dan sekuriti rumah berinisial JU,” paparnya.

Buwas – panggilan akrab Budi Waseso— menuturkan, BNN akan melanjutkan tes narkotika dengan mengecek darah dan rambut bupati berumur 28 tahun tersebut. ”Tes dilakukan secara lengkap untuk memastikannya,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan