Nilai Turun, Mendikbud Tetap Pede

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Penurunan nilai rerata Ujian Nasional (Unas) 2016 jenjang SMA sederajat tidak disambut kekecewaan. Sebaliknya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Anies Baswedan menyambutnya dengan rasa penuh percaya diri. Ungkapan rasa itu muncul dalam paparan hasil unas di kantornya kemarin (9/5).

Anies tampil komplit dalam menyampaikan hasil analisis nilai unas jenjang SMA sederajat. Kompak mengenakan rompi biru dongker, dia didampingi Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Nizam, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), dan Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto.

Nilai rerata Unas 2016 untuk kelompok SMA negeri dan swasta tercatat 54,78 poin. Sementara tahun lalu untuk kelompok yang sama nilai reratanya 61,29 poin atau mengalami penurunan 6,51 poin.

Sedangkan kelompok SMK juga mengalami penurunan. Tahun ini nilai rerata pendidikan vokasi itu mencapai 57,66 poin. Sementara pada periode Unas 2015 nilai rerata anak-anak tercatat 62,11 poin, atau mengalami penurunan 4,45 poin.

Ada beberapa poin yang membuat Anies tetap merasa pede dengan capaian ’’merah’’ itu. Diantaranya adalah penurunan itu dikarenakan tingkat kejujuran siswa yang meningkat. ’’Semakin jujur dalam mengerjakan unas, maka nilai yang muncul itu semakin mendekati kemampuan sesungguhnya. Bukan berarti jujur otomatis dapat jelek,’’ urai dia.

Mantan rektor Universitas Paramadina itu lantas menjelaskan penurunan nilai unas juga dipicu semakin banyaknya sekolah yang menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Baginya pelaksanaan UNBK menutup potensi siswa berbuat curang.

Alasan lainnya adalah mulai tahun ini Kemendikbud memodifikasi kisi-kisi ujian. Tahun ini kisi-kisi tidak dibuat mendetail, sehingga bisa diotak-atik menjadi latihan soal menyerupan soal ujian. Tahun ini Kemendikbud membuat kisi-kisi yang bersifat lebih umum.

’’Penyebab penurunan berikutnya adalah ada kemungkinan tingkat keseriusan menurun,’’ paparnya. Kemungkinan ini dikaitkan dengan status nilai unas yang tidak lagi menjadi penentu kelulusan.

Kepala Puspendik Kemendikbud Nizam mengatakan hasil analisis Unas 2016 jenjang SMA menunjukkan, semakin banyak sekolah yang mendapatkan status indeks integritas ujian nasional (IIUN) tinggi. Yakni kelompok sekolah dengan IIUN dan angka unas tinggi serta sekolah dengan IIUN tinggi tetapi angka unas rendah. ’’Artinya penanaman kejujuran dalam mengerjakan unas mulai meningkat,’’ katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan