Mewujudkan Kualitas Pendidikan Jabar Kahiji

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Pada 19 Agustus atau hari ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) memperingati hari jadi yang ke-71. Begitupun dengan Indonesia, di tanggal 17 Agustus merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-71, dengan slogan Kerja Nyata. Semangat tak lelah mengukir prestasi ’Kerja Nyata’ itu datang dari Dinas Pendidikan Jabar. Sebagai persembahan bagi dua momen istimewa tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (disdik) Jabar Dr H Asep Hilman MPd menjelaskan, semangat terus menciptakan pendidikan yang berprestasi berangkat dari menempatkan pendidikan sebagai modal dasar membangun peradaban. Sebuah prioritas dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Jabar. Sebab, dengan membangun pendidikan yang baik, maka tercipta peradaban baik. Seperti halnya arahan Gubernur Jabar Dr (HC) H Ahmad Heryawan Lc MSi.

Visi membangun peradaban SDM Jabar yang baik itu diturunkan dalam pelaksanaan kebijakan alokasi anggaran pendidikan 20 persen. Meski dalam praktiknya, tidak seluruh anggaran pendidikan berada di Dinas Pendidikan Jabar, melainkan tersebar di organisasi perangkat daerah (OPD) lain yang menjalankan fungsi pendidikan. Namun begitu, dalam perkembangan besaran anggaran pendidikan Jabar menuju 20 persen. Sejalan dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

’’Walaupun kita mengejar realisasi angaran (20 persen), tetap, Jabar konsisten mengejar layanan pendidikan terbaik,’’ ungkap dia saat jumpa pesr kemarin (16/8).

Mantan Rektor Universitas Winaya Mukti ini menjelaskan, sejumlah inovasi dan upaya membangun pendidikan dilakukan demi mengejar angka partisipasi masyarakat. Baik dalam bentuk angka partisipasi kasar (APK) maupun angka partisipasi murni (APM). Upaya secara fisik di antaranya dengan mengejar target pembangunan 20 ribu ruang kelas baru sampai 2018. Target membangun 300 ruang kuliah baru. Pembangunan satu unit sekolah bagi kecamatan yang tak memiliki SMA/SMK.

’’Kami lakukan itu untuk membuka seluas-luasnya akses pendidikan masyarakat dan memutus mata rantai drop out. Kalau masih ada yang tidak tersentuh juga, kami siapkan melalui program inklusif,’’ papar dia.

Kadisdik mengatakan, upaya pembangunan pendidikan juga dilakukan dalam bentuk non fisik. Berupa konsentrasi pemberian bantuan operasional sekolah (BOS). Sebagai konsep ’pendidikan gratis’ Pemprov Jabar. Diwujudkan dalam bentuk BOS, dari pusat, provinsi dan kabupaten kota. Minimum untuk memenuhi tuntutan standar pendidikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan