Merasa Terancam di Atas dan Bawah

Namun, sejak Hila menginjak umur 15 tahun, Gaza tinggal kenangan. Konflik antara kaum pejuang Hamas dan tentara Israel makin kerap terjadi. Puncak penderitaan warga Netiv Ha’asara pun terjadi saat Hamas mulai menggunakan roket-roket untuk membombardir permukiman Israel.

”Saat roket pertama mendarat di halaman belakang rumah, saya dan teman-teman sebaya malah keluar dan tertawa-tawa karena bentuknya seperti mainan,” ceritanya.

Namun, saat serangan semakin sering dan roket yang digunakan semakin besar yang tentu diikuti daya ledak yang semakin dahsyat, tidak ada lagi tawa yang sama. ”Serangan itu bisa datang kapan saja. Kini saat sirene berbunyi, rasanya kematian bisa terjadi pada siapa saja di sini,” ungkapnya.

Pemerintah Israel membangun sangat banyak bungker (kubah segi empat yang dibuat dari beton dan baja). Ada prosedur yang tak henti-henti diperingatkan kepada semua warga bahwa mereka hanya punya waktu 4 detik untuk lari ke bungker sejak sirene terdengar hingga roket menghunjam.

”Karena itu, di ladang, sekolah, atau tempat olahraga, seluruh warga Netiv Ha’asara harus yakin bisa mencapai bungker dalam tempo 4 detik jika tiba-tiba sirene berbunyi,” jelas Hila.

Saat Jawa Pos berkunjung, Hila mengaku sudah enam bulan ini tidak ada lagi serangan roket Hamas. Namun, tidak berarti rasa tenang muncul. Yang muncul justru rasa waswas yang lebih besar karena penggalian terowongan oleh Hamas ke wilayah Israel kembali dilanjutkan.

Pembangunan terowongan memang menjadi obsesi dan merupakan salah satu strategi perang Hamas yang ampuh. Pada 2006, Hamas menculik seorang tentara Israel, Gilad Shalit, setelah masuk ke Israel melalui terowongan. Shalit dibebaskan enam tahun kemudian, ditukar dengan 1.027 tahanan Palestina.

Desember tahun lalu, sayap militer Hamas, Brigade Qassam, membentuk unit khusus untuk menggali dan melengkapi fasilitas terowongan serta melatih tentara untuk menggunakannya.

Hamas menolak permintaan konfirmasi atas dugaan tersebut. Namun, bulan lalu, pemimpin kelompok militer itu, Abu Hamza, kepada media Hamas al-Khaleej mengatakan, ”Dalam konfrontasi di masa depan, Israel akan terkejut dengan kekuatan dan ketangguhan terowongan kami.”

Tinggalkan Balasan