Yakini WNI Masih dalam Keadaan Selamat, Menham Ingin Jalur Negosiasi

Dari pihak Abu Sayyaf, hanya lima orang yang tewas dan 20 orang yang terluka. Termasuk di antara korban luka adalah pemimpin senior mereka Radzmil Jannatul. Kondisi tersebut menjadikan insiden di Pulau Basilan sebagai yang paling banyak memakan korban di pihak militer dalam satu hari pertempuran. ”Seluruh pasukan tengah berduka,” ujar Kepala Militer Filipina Jenderal Hernando Iriberri kemarin.

Terkait keselamatan WNI, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, pihaknya masih memastikan keselamatan sepuluh WNI yang saat ini disandera di Pulau Sulu. ”Kami terus mempererat komunikasi dengan pemerintah Filipina,” katanya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjelaskan, sejauh ini belum ada perkembangan signifikan terkait sepuluh WNI yang disandera. Saat ini posisinya hanya bisa menunggu perkembangan dari pemerintah Filipina. ”Tapi, ada opsi lainnya. Mungkin bisa ada observer atau pemantau. Nanti bisa kita kirimkan untuk melihat bagaimana upaya pembebasan pemerintah Filipina,” jelasnya.  (yan/bil/idr/sha/JPG/afp/Reuters/c9/kim/rie)

Tinggalkan Balasan