Mengenal Galeri Batik Nyere M. Yahya

Pertama dan Satu-satunya di Kota Bandung

Bengkel yang biasa dijadikan sebagai reparasi kendaraan di Jalan Naripan No 112 Bandung disulap menjadi sebuah galeri batik. Akan tetapi, pembuatan batik di bengkel tersebut sedikit berbeda.

NITA NURDIANI PUTRI, BANDUNG

BIASANYA batik dibuat dengan cara ditulis atau dicap, batik yang digagas oleh M. Yahya ini dibuat dari nyere (lidi,red). Ternyata batik nyere tersebut merupakan satu-satunya di Bandung.

Batik ini mulai diusung sejak 1960. Walaupun begitu, batik nyere di Bandung masih belum terkenal. Dari inovasi itu, Yahya mengklaim pembuatan batik lebih cepat, mudah dan murah.

”Untuk pola sendiri bisa dibuat dari kertas, kita nggak butuh pola dari besi atau apapun,” ungkap Yahya kepada Bandung Ekspres disela-sela pembuatan batik kemarin (4/3).

Dia menjelaskan, dalam pembuatan batik hanya dibutuhkan selama tiga hari. Waktu tersebut lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan batik lainnya. Batik tulis biasanya memakan waktu maksimal enam bulan dan batik cap kurang lebih satu bulan.

Cara membatikan nyere ini, permukaan lidi hanya oleskan malam panas lalu percikan-percikan tersebut ditaruh diatas kain yang akan dibatik. ”Kalau pun mau dibuat pola, tinggal dibuat dari kertas, hasilnya pun nggak kalah bagus dari batik tulis dan batik cap,” ungkapnya.

Walaupun memiliki keunggulan, batik nyere ini masih belum menjadi ikon Kota Bandung. Dia masih belum memperkenalkan batik nyere ke khalayak ramai. Selama ini, dia masih hanya sebatas mengikuti pameran.

Akan tetapi, dia juga menepis apabila pemerintah Kota Bandung tidak memberikan bantuan. Selama ini, pemkot Bandung memberikan bantuan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk permodalan tahap awal.

Dari modal yang ada, Yahya membuat pelatihan batik nyere terhadap sekitar 10 pemuda. Dari 10 pemuda itu, berlanjut menjadi instruktur dan mulai mengajarkan ke yang lainnya.

”Jadi kita juga konsen terhadap pendidikan. Kalau ada pemuda yang mau belajar tentang batik nyere silahkan datang ke bengkel,” ungkap pria yang hampir berusia 70 tahun ini.

Ke depan, dia akan me-launching batik nyere ini. Sehingga setelah itu, batik nyere bisa dijadikan sebagai ikon Kota Bandung. Dia berharap ada pelajar sekolah yang mau belajar dan mengenal batik itu.

Tinggalkan Balasan