bandungekspres.co.id – Kasat Reskrim Polres Bandung AKP Niko Adiputra bergidik ketika tahu upaya VSN bertahan hidup. Dia sendiri, mungkin tidak bisa bertahan hidup dengan luka tusuk di tepat di leher tengah dan bagian kanan.
”Saat ditemukan warga, darah di lehernya mengering. Sementara matanya lebam, tidak bisa dibuka,” kata Niko kepada Jabar Ekspres, di Mapolres Bandung, kemarin (25/8).
Saat ini, VSN sendiri masih dalam keadaan kritis. Terlebih, selama dua hari tidak ada makanan yang bisa dia konsumsi selain dedaunan. ”Itu pun tanpa dia tahu, daun itu beracun atau tidak. Dan saya tidak bisa membayangkan, rasa sakit menelan dengan keadaan leher terluka menganga,” urainya.
Menurut Niko, korban setelah dilempar kedua pelaku tersebut sempat pingsan akibat terbentur dan sebelumnya dipukuli oleh kedua pelaku. Setelah sadar, korban tidak bisa melihat karena luka lebam pukulan.
Mengetahui tidak bisa melihat, kata Niko, korban berusaha mencari pertolongan tanpa tahu arah. Dia merangkak, terus merangkak dengan tenaga tersisa. Dia juga saat itu tidak bisa berbicara. ”Dia tidak bisa mendekati jalan terdekat. Karena medan di lokasi cukup curam. Dalam keadaan merangkak, dia hanya meraih dedaunan yang mungkin bisa dia makan,” urainya sambil menambahkan, hal itu terlihat dari ceceran darah yang menetes sepanjang korban merangkak. ”Dia tidak tahu daun bisa dimakan atau tidak,” tambahnya.
Beruntung, salah seorang petani lewat di sekitar lokasi kejadian. Korban saat itu sedang merangkak. ”Saksi luar biasa kaget. Karena korban korban sangat memprihatinkan, bajunya penuh dengan darah yang sudah kering,” jelasnya.
Setelah menyakinkan korban bukan ”penampakan” warga kemudian mencari pertolongan dan langsung melaporkan temuan tersebut kepada polisi. Petugas pun bergerak cepat untuk mengevakuasi korban mengingat luka yang ada di tubuh janda dua orang anak asal Solo tersebut.
”Tuhan memang adil. Korban tidak ditemukan dengan luka gigitan binatang buas. Sebab, di daerah itu, banyak ular berbisa,” pungkasnya. (yul/rie)
