Mendominasi Kejurnas Gantole Seri II, Jabar Belum Puas

”Dari hasil kejuaraan ini, kita akan lakukan beberapa evaluasi untuk persiapan PON XIX/2016. Salah satunya di kelas B yang masih membutuhkan peningkatan intensitas latihan. Selain itu, kejurnas kali ini pun kami jadikan ajang untuk mencoba beberapa pesawat baru dari bantuan KONI Jabar,” ujar Dadang.

Dadang menambahkan, kejurnas kali ini belum bisa dijadikan sebagai tolok ukur kekuatan gantole nasional. Pasalnya, beberapa atlet andalan dari beberapa provinsi yang akan menjadi pesaing Jabar di PON XIX tidak semuanya turun. Seperti dari DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Jawa Timur. Selain itu, tingkat kesulitan di Gunung Panten berbeda dengan lokasi pertandingan PON XIX/2016 nanti yakni di Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.

”Kita pun akan kembali mencoba kemampuan atlet di beberapa kejuaraan lain. Salah satunya dengan mengikuti Kejurnas Seri V di Kalimantan pada bulan Juni 2016 mendatang untuk nomor KTM. Dan untuk nomor race to goal (RTG) kita akan mendatangkan instruktur dari Italia. Kita masih optimistis meraih gelar juara umum di PON XIX/2016 dan sudah ada strategi yang kita siapkan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kejuaraan Terbuka Bupati Cup 1 Majalengka 2016, Dicky Kurnia menuturkan, kejuaraan kali ini merupakan salah satu rangkaian dari Hari Jadi Kabupaten Majalengka ke-526 sekaligus menumbuhkembangkan minat serta bakat generasi muda Majalengka terhadap olahraga dirgantara.

”Total penerbang yang ikut serta mencapai 100 orang yang berasal dari 12 provinsi di Jabar. Dan kejuaraan ini diharapkan menjadi ajang rutin tahunan sehingga semakin banyak atlet di olahraga gantole dan paralayang yang lahir dari Kabupaten Majalengka,” tegas Dicky. (kon/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan