Terdampak Pengerjaan Proyek, Longsor Timpa Dua Warung Tanaman

bandungekspres.co.id , PARONGPONG – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat mengakibatkan longsor dan menimpa dua warung tanaman hias di pinggir Jalan Sersan Bajuri RT 1/6, Kampung/Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Selasa (12/4) malam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun warga mengkhawatirkan dampak longsor meluas karena di pinggir jalan terdapat retakan panjang. Informasi yang dihimpun, longsoran tanah mencapai kedalaman 100 meter, dengan panjang 15 meter. Batas tanah yang ambruk itu berada persis di pinggir jalan, bahkan badan jalan tampak nyaris ikut amblas.

Seorang warga, Ruhina, 47, menjelaskan, dua jongko yang ambruk dimiliki oleh tiga orang, yakni Aso Somantri, 52, Odo Poniman, 65, dan Asep, 38. Longsor ini terjadi akibat hujan deras sejak Selasa dan pada pukul 23.00-24.00 baru terjadi longsor. ’’Jongko milik mereka ludes dan hancur akibat longsoran ini. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,’’ kata Ruhina di sekitar lokasi longsor, kemarin.

Menurut dia, pada saat longsor terjadi di jongko tersebut tidak ditinggali para pemiliknya. ’’Beberapa tahun lalu jongko Pak Aso pernah terbakar. Setelah itu, Pak Aso tidak pernah tidur di jongko lagi. Sebelumnya suka tidur di jongko, karena sambil menjaga tanaman. Kalau jongko Pak Odo, tiap malam juga memang tidak pernah ditempati,’’ tukas pemilik jongko di sebelah milik Aso itu.

Sementara itu, Ketua RT 1 Ujang Ahmad menyatakan, longsor tersebut dipicu oleh bolak-balik kendaraan besar di Jalan Sersan Bajuri. Beban kendaraan yang melebihi kapasitas beban jalan, menurut dia, telah menyebabkan sejumlah titik Jalan Sersan Bajuri rusak atau retak. Kendaraan besar itu melewati Jalan Sersan Bajuri untuk kepentingan proyek pembangunan Condotel Boutiqe Village. ’’Kebetulan di kawasan ini sedang dibuat proyek besar sehingga beban jalan yang terus dilalui oleh kendaraan besar tidak seimbang membuat jalan dan kirmir di situ rusak. Ketika turun hujan, debit airnya besar, kirmir jadi jebol. Akhirnya terjadi longsor,’’ sesalnya.

Berdasarkan informasi yang dia peroleh, batas beban Jalan Sersan Bajuri ialah sekitar 12 ton. Sementara truk-truk molen yang lewat, kata dia, berbobot sekitar 20-25 ton. Setiap kali kendaraan besar itu lewat, warga yang tinggal di dekat jalan pun dapat merasakan getaran kuat. ’’Memang kendaraan besar yang melalui jalur ini terasa oleh warga karena beban berat kendaraan tersebut,’’ sahutnya.

Tinggalkan Balasan