Lewis Hamilton Wajib All-out!

bandungekspres.co.id, AUSTIN – Menjelang GP Amerika Serikat akhir pekan ini, juara bertahan Formula 1 Lewis Hamilton sedang menghadapi situasi yang bertolak belakang dengan musim lalu.

Di Austin 2015, dia sukses mengamankan gelar juara dunia ketiganya dengan tiga seri balapan tersisa. Tahun ini, dia justru harus berjuang mati-matian mengejar defisit 33 poin dari rekan setimnya, Nico Rosberg.

Masih ada 100 poin maksimal yang tersisa dari empat balapan. Semuanya bisa terjadi. Tak ada pilihan lain bagi Hamilton kecuali all-out di setiap balapan untuk merebut kemenangan. Hanya finis ketiga di GP Jepang dikombinasi dengan kemenangan keempat Rosberg di lima balapan terakhir membuat situasi Hamilton di klasemen pembalap semakin sulit.

Rosberg hanya butuh finis runner-up di empat lomba terakhir untuk merebut gelar juara dunianya yang pertama. Jika melihat konsistensi Roberg sepanjang musim ini, finis runner-up di setiap balapan bukan perkara sulit.

Sejauh ini, pembalap 31 tahun itu memenangi delapan balapan. Seandainya mengakhiri musim dengan finis kedua di belakang Hamilton, Rosberg adalah runner-up dengan kemenangan terbanyak dalam satu musim sepanjang sejarah.

Dengan posisinya yang serbasulit, peluang sedikit apa pun harus diambil. Dengan kemenangan empat seri beruntun di sisa musim, Hamilton belum tentu juara. Apalagi jika sekali saja absen dari podium teratas. ”Akan ada empat balapan tersisa untuk dimaksimalkan dan itulah yang bakal aku lakukan,” ucap pembalap kelahiran Stevenage, Inggris, tersebut sebagaimana dikutip Crash.

Hamilton menganggap GP AS sebagai balapan kandang keduanya. Juara dunia tiga kali tersebut menyukai sirkuit yang terletak di Negara Bagian Texas itu. Sebab, dia meraup tiga kemenangan dari empat lomba. ”Dan, tentu juaraku musim lalu dipastikan di sini,” katanya.

Yang membuatnya selalu bersemangat ketika kembali ke Austin adalah fans Amerika yang seolah sudah mengadopsinya sebagai milik sendiri.

Masalah yang masih mengganggu Hamilton hingga GP AS akhir pekan ini adalah urusannya yang belum selesai dengan awak media. Di Jepang, dia menyatakan akan mengurangi porsi untuk tampil dan melayani wawancara setelah insiden jumpa pers. Saat itu Hamilton menjadi sasaran kritik media Inggris karena dianggap tidak menghargai jumpa pers karena asyik memainkan aplikasi Snapchat dengan telepon pintarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan