Hasil yang sama juga terlihat saat tim voli putri Jabar mengandaskan Jatim di partai final. Demikian pula di cabor bela diri seperti tarung derajat. cabor yang berasal dari tanah Sunda itu juga menjadi salah satu ladang medali emas buat tuan rumah.
Empat medali emas dari delapan nomor final yang diikuti menjadi bukti sahih Jabar tampil dengan kebanggan. ”Karena kami gak ikut pra PON, jadi persainga juga lebih merata,” kata Budi Rachmat pelatih tarung derajat Jabar, kemarin.
Hal yang sama juga terjadi di basket, menghadapi Jatim yang diperkuat pemain bintang IBL merupakan tantangan besar buat Jabar. Namun, di final tadi malam, Jabar yang didukung ribuan pendukung setianya tampil melebihi ekspektasi pelatih.
Tembakan tiga angka para pemain Jabar menaklukkan daya juang Jatim yang selama babak sebelumnya tampil luar biasa. ”Bersyukur karena kami bisa mempertahankan medali emas PON sebelumnya di Riau,” ujar Ricky Gunawan.
Ricky sendiri secara back-to-back mengantarkan Jabar untuk meraih medali emas ajang multievent empat tahunan itu. Perjalanan Jabar bukan tanpa masalah, mereka hanya mempersiapkan diri selama enam bulan terakhir. ”Latihan kerap terganggu karena sejumlah pemain kami masih main di IBL,” katanya.
Sementara itu, Jatim yang masih menempel Jabar di perolehan medali gagal mewujudkan raihan emas di cabor basket. Wellyanto Pribadi, pelatih Jatim menerangkan kalau anak didiknya bermain tidak seperti biasanya.
”Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya recovery pemain,” katanya. Namun, Welly enggan menyalahkan siapapun. Bagi dia, permainan Jabar terbukti lebih baik ketimbang timnya. (nap/nes/rie)
