Lambung Maung Terbendung “Ulangi Memori Kelabu”

 

PERSIB Bandung tak mampu memuaskan dahaga puluhan ribu bobotoh yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada partai final Piala Bhayangkara, saat menghadapi Arema Cronous dengan skor tipis 2-0 (0-0), malam kemarin (3/4). Kekalahan ini seperti mengulang memori kelabu pada final Turnamen Inter Island Cup 2015 lalu saat ditaklukkan tim yang sama.

Pada pertandingan itu, Persib terlihat lebih mengandalkan umpan-umpan lambung.  Permainan umpan lambung Maung Bandung ini tentu saja membuat kubu lawan dengan mudah membendungnya. Seperti tak mau belajar dari kegagalan, strategi permainan seperti itu terus dilakukan.

Pelatih Persib Dejan Antonic mengaku tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Meski kalah, namun dirinya menilai semua pemain sudah tampil maksimal.”Kita sudah maksimal, tapi inilah hasilnya. Kita akan evaluasi,” ucapnya.

Persib yang kehilangan motor serangan, Atep, sejak menit 12 karena cedera, terus mendapatkan tekanan dari lawan. Puncaknya, Arema mendapatkan gol pada menit ke-59 melalui pemain naturalisasi mereka, Raphael Maitimo.

Tertinggal satu gol membuat tensi pertandingan makin meninggi. Derita bagi Persib terjadi sepuluh menit berselang. Rudolof Yanto Basna mendapatkan kartu kuning keduanya karena terpancing provokasi yang Esteban Vizcarra.

Bermain dengan sepuluh pemain, Persib tetap mencoba bangkit. Maung Bandung sempat mendapatkan peluang usai waterbreak. Namun tendangan Juan Belencoso masih menyamping dari gawang Kurnia Meiga.

Pemain pengganti Arema, Sunarto, kian mengubur ambisi Persib untuk mengejar ketertinggalan. Lima menit sebelum waktu normal usai, ia mencetak gol setelah memanfaatkan umpan Cristian Gonzales. Skor 2-0 untuk Arema ini bertahan hingga laga usai. Walhasil, gelar juara Piala Bhayangkara pun menjadi milik Arema. (asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan