Kurangi AKB di Desa Neglawangi

bandungekspres.co.id, KERTASARI – Kurangi AKB (Angka Kematian Bayi) di Desa Neglawangi Kecamatan Kertasari, Bupati Bandung H. Dadang M Naser resmikan pembangunan RTK (Rumah Tunggu Kelahiran). Dibangun di tanah seluas 4×6 meter, RTK ini diresmikan di Jalan Kawah Papandayan Kampung. Negla RT 01 RW 03 Desa Neglawangi Kecamatan Kertasari, belum lama ini.

Bupati menjelaskan bahwa tahun 2015, sebanyak 33,06 kasus AKB (Angka Kematian Bayi) terjadi dari 1000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Bandung, berdasarkan laporan dari puskesmas melalui AMP (Audit Maternal Parinatal) ditemukan 163 kematian bayi dari 72.000 persalinan pertahun. Maka RTK yang merupakan suatu tempat atau ruangan yang berada dekat fasilitas kesehatan (RS, Puskesmas, Poskesdes, dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara ibu hamil dan pendampingnya selama beberapa hari, saat menunggu persalinan tiba dan beberapa hari setelah bersalin.

”Program ini digagas Lembaga Safe The Children sekitar Juni 2016 lalu, tujuannya untuk untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta meminimalisir kejadian komplikasi karena kehamilan, persalinan dan nifas, pada daerah yang mempunyai hambatan dalam akses ke fasilitas pelayanan kesehatan,” katanya.

Rumah ini disediakan khusus untuk ibu bersalin, terutama untuk ibu hamil dengan resiko tinggi,” tutur Dadang disela kunjungan ke ruang faskes (fasilitas kesehatan) di Desa Negla. Menurutnya persalinan merupakan hal yang paling penting dan ditunggu oleh para ibu hamil.

Bagi seorang ibu, persalinan adalah hal yang sangat menyenangkan, karena pada saat itu si kecil keluar dari dalam perut si ibu dan melihat indahnya dunia ini. Akan tetapi, Ia menambahkan persalinan juga menjadi hal yang menakutkan dan mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan, bahkan dapat menyebabkan kematian.

”Bagi masyarakat terpencil terutama di daerah-daerah yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Desa Negla ini, masa persalinan masih tidak begitu di perhatikan. Persalinan masih di tolong oleh dukun bayi. Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena komplikasi yang terjadi pada saat persalinan tidak bisa diprediksi pada saat hamil,”ucap Dadang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan