Kompetisi-Inovasi Obat Mujarab Perbaikan

bandungekspres.co.id, KEMENPANRB menyelenggarakan Forum Replikasi Nasional Inovasi Pelayanan Publik di Bandung, 26-27 Oktober 2016. Momen itu sebagai upaya meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

Asman Abnur Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Asman Abnur
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Deputi Pelayanan Publik Kemen PANRB Diah Natalisa mengatakan, sejak tiga tahun terakhir, salah satu percepatan dalam peningkatan pelayanan publik adalah dengan membuat kompetisi dan inovasi. ’’Program peningkatan ini, cukup signifikan, hal ini terlihat dari munculnya berbagai inovasi yang muncul di berbagai daerah,’’ ujar dia di Forum Replikasi Nasional Inovasi Pelayanan Publik kemarin (27/10).

Menurut Diah, berbagai inovasi itu muncul dengan diberikan indentitas pada setiap tahunnya, seperti Top 99 dan Top 35. Bahkan, untuk hasil inovasi ini ada juga yang masuk level internasional. Baik langsung maupun tidak langsung.

Dia menconto‎hkan, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pernah diikutsertakan pada event pelayanan publik tingkat nasional. Sedangkan yang tidak langsung adalah pengakuan dari masyarakat, sehingga ada salah satu negara yang tertarik dan mengundang kepala daerah tersebut. ’’Jadi saya kira pratik-prektik ini cukup banyak. Dan kita terus mendorong kegiatan kompetisi inovasi, yang akan diluncurkan kembali pada tahun 2017,’’ kata dia.

Diah memaparkan, praktik inovasi yang sudah dilakukan di daerah-daerah ini sengaja dikumpulkan di forum ini. Termasuk mengundang pemerintah daerah kabupaten kota dan provinsi, seluruh Indonesia.

Dalam pameran replikasi dan inovasi ini, ditekankan pada institusi yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik. Seperti pada lima jenis dasar pelayanan publik. Yaitu, kesehatan seperti di RSUD dan puskesmas. Ssedangkan pelayanan yang bersentuhan dengan pelayanan hukum, pihaknya melibatkan 18 inovasi dari polres berbagai daerah. Juga, disdukcapil dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PSP).

Diah menyebutkan, saat ini sudah ada 59 kabupaten kota yang sudah melakukan inovasi dalam pelayanan publik dan memiliki potensi tingkat pertumbuhan paling bagus. Dengan begitu, bisa dijadikan role model bagi daerah lain. Kendati demikian, hasil dari inovasi ini belum memiliki sistem sempurna, sehingga perlu dilakukan modifikasi inovasi melalui pembimbingan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan