Kompany Menepi, City Merugi

Padahal Minggu (20/3) mendatang, City akan bertemu rival sengit sekotanya, Manchester United. City akan menjadi host dalam Derby Manchester edisi ke-171 mendatang.

Keroposnya lini belakang ini mendatangkan kekhawatiran buat Zabaleta. Pemain berusia 31 tahun itu seperti dikutip Goal terus menghembuskan optimisme.

“Yang kami butuhkan adalah saling kepercayaan antar anggota tim ini dan kami bisa berkompetisi dengan skuad yang ada,” ucap Zabaleta.

Zabaleta musim ini mendapat jam terbang minim. Mantan pemain Espanyol itu baru bermain tujuh kali. Demichelis main lebih sering dengan 17 kali tampil. Sedang Mangala 14 kali.

City saat ini tertinggal 12 poin dari Leicester City sang pemuncak klasemen. Dengan margin angka itu dan City menyisakan sembilan laga kans buat juara Premier League sangat berat.

“Kami harus menjaga konsistensi dan kami yakin bisa melalui musim ini dengan sukses,” koar Zabaleta. Musim ini, City sudah mengkoleksi satu tropi, yakni Piala Liga setelah menang dalam drama adu penalti atas Liverpool Februari lalu.

Sementara itu, dalam laga kemarin City meski tampil di kandang kalah dalam dominasi bola City inferior. Versi situs UEFA yakni 46 persen dibandingkan 54 persen.

Bahkan Daily Mail menjuluki laga kemarin sama boringnya dengan kompetisi di level League One. Atau kompetisi kasta ketiga di sepak bola Inggris.

Percobaan tembakan ke gawang lawan juga berbanding tipis. City tujuh, Kiev enam. Akurasi tembakan Kiev jauh lebih baik. Empat diantaranya mengancam gawang City yang dijaga Joe Hart. Sedang City hanya sekali.

Tactician Kiev Serhiy Rebrov dalam situs UEFA berkata kekalahan 1-3 di Kiev pada pertemuan pertama, 25 Februari lalu, sangat berdampak. Anak asuhnya pun tampil terbebani buat mengejar defisit dua gol kemenangan.

“Kami bekerja lebih keras saat tampil di Manchester ini. Game ini menunjukkan kami sebetulnya layak maju meski kami tersisih,” ujar Rebrov. (dra/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan