Keren! Gesits Motor Listrik Karya Anak Bangsa

bandungekspres.co.id—Kembali muncul produk otomotif karya anak bangsa. Kali ini, ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya dan PT Garansindo Inter Global memperkenalkan motor listrik yang bernama Gesits. Peluncurkan produk baru ini di gedung Mobil Listrik ITS yang dihadiri Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yaitu Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D, Ak.

Motor listrik lokal ini merupakan hasil kolaborasi PT. Garansindo dan kampus ITS Surabaya yang mengeluarkan produk pertama motor listrik lokal yang diyakini bisa diterima di pasar Indonesia.

Berbasis motor skutik, PT. Garansindo sengaja ingin mengambil celah pasar motor listrik di Indonesia setelah sukses menjual Zero yang bisa terjual hingga 50 hingga 100 unit secara global.

“Dengan angka itu dan harga yang cukup mahal, itu artinya Indonesia sudah siap menerima motor listrik. Makanya, kali ini kami akan mengeluarkan versi skubek. Tentunya dengan basis seperti Zero,” ujar Harun Sjech, Project Director Motor Listrik PT. Garansindo.

Nama Gesits sendiri merupakan singkatan dari Garansindo Electric Scooter ITS, “Dengan perkenalan prototipe ini makin menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi maju di dunia otomotif,” ujar CEO Grup Garansindo Muhammad Al Abdullah.

“Semua komponen Gesits dibikin lokal , jadi diusahakan bisa murah untuk partnya, meski hanya sebatas prototype nantinya akan dikembangkan lagi sebelum siap di produksi missal,” tambah Ketua Tim Riset Gesits Dr. M. Nur Yuniarto.

Motor listrik yang digarap bersama 20 anggota tim ITS itu juga dilengkapi spidometer yang terkoneksi dengan smartphoneAndroid. Menurut Nur, itu menjadi terobosan atau nilai tambah yang dimiliki Gesits. Nanti masyarakat dapat menginstalsoftware spidometer pada smartphone sehingga bisa untukmonitoring. ”Bisa monitor dari motor maupun dari jauh. Ada fitur-fitur safety untuk motor,” tuturnya.

Selain spidometer, kapasitas baterai akan terhubung kesmartphone melalui koneksi bluetooth. Terkait dengan biaya operasional bahan penggerak, Nur menjelaskan bahwa nominalnya sangat terjangkau. Baterai yang digunakan adalah 5 kWh. Harga listrik per kWh sekitar Rp 1.500. Dengan demikian, untuk mengisi 5 kWh, hanya butuh Rp 7.500. Baterai, lanjut dia, tersimpan dalam jok. Baterai tersebut berbentuk kotak dengan dimensi panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tebal 10 cm.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan