Kemenkes Catat H5N1 di 7 Daerah

Melihat tingginya angka kematian unggas, pihaknya telah membuat surat edaran ke dinas peternakan di kabupaten/kota di Jabar untuk melakukan bio security dengan cara penyemprotan disinfektan pada kandang. Ini salah satu cara agar virus terisolir.

Menurutnya, kasus flu burung tahun ini terbilang langka karena biasanya hanya menjangkit ayam broiler. Namun kini juga menyentuh puyuh dan entok. Pada umumnya, kedua jenis unggas tersebut terbilang tangguh terhadap penyakit maupun virus. ”Meski jenis H5N1, namun kami menduga virus ini telah bermutasi menjadi lebih kuat,” katanya.

Selain virus yang berubah, pihaknya juga menduga kualitas kesehatan ternak unggas melemah akibat kondisi cuaca ekstrem yang kerap berubah ubah.

Melihat kondisi tersebut, pihaknya mengimbau kepada para peternak untuk rutin memberikan vitamin kepada ternaknya agar punya daya tahan melawan virus. Para peternak juga diminta langsung memisahkan hewan yang masih sehat dengan hewan sakit.

Tidak hanya itu, para peternak juga diminta melakukan pemusnahan terhadap hewan yang terjangkit flu burung. Kandang yang terbukti menjadi tempat awal flu burung juga sebaiknya tidak digunakan kembali. Meski dengan cara ini membuat para peternak merugi, namun menjadi cara paling efektif. (mia/c6/agm/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan