Kehadiran Biksu dalam Setiap Laga Leicester City

bandungekspres.co.id – BIKSU dan Leicester City. Dua hal itu yang mengingatkan akan kisah kenshi Myanmar Cherry Faw. Tak beda dengan Leicester, Faw bukan unggulan pada SEA Games 2013 silam. Dia hanyalah atlet pengganti. Ending-nya sama. Leicester menjuarai Premier League, dan Faw secara mengejutkan meraih emas kempo nomor Randori 51-54 kilogram kala itu.

Pada final di Thuwunna National Indoor Stadium, Yangon, tiga hari sebelum Natal 2013, Faw tidak seperti biasanya. Biasanya pukulannya lemah. Tidak sekuat seperti final hari itu. Pukulan-pukulannya itu yang kemudian mampu menaklukkan salah satu kenshi unggulan Indonesia Isna Suryani.

Lantas di manakah peran para pria berjubah kuning tua tersebut? ”Biksu mencipratkan air suci kepadanya, dan itu jadi sugesti tersendiri untuk Faw. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin,” begitu yang diungkapkan oleh pelatih Kempo Myanmar asal Indonesia, Arief Chandra Setiawan, kepada Jawa Pos kala itu.

Memang, bukan biksu Myanmar yang didatangkan The Foxes –julukan Leicester– dalam skuadnya. Wajar, karena Vichai Srivaddhanaprabha tidak mungkin harus impor biksu terlebih dulu dari Myanmar. Pemilik Leicester itu orang Thailand, jadi dia memilih biksu-biksu Thailand untuk mendampingi Wes Morgan dkk.

Dari Myanmar atau Thailand sama saja. Ritual diciprati air suci sebelum laga juga sudah jadi tradisi dalam skuad Leicester sejak nyaris terdegradasi dari Premier League pada musim lalu. Tepat sebelum laga pekan ke-30 menjamu West Ham United di King Power, biksu-biksu itu mulai beraksi.

Hasilnya? Sembilan laga terakhir Leicester ngebut dengan memenangi tujuh laga, sekali imbang dan sekali kalah. Leicester pun selamat dari degradasi. Dalam foto-foto di The Telegraph, Morgan tampak dipegang kepalanya oleh seorang biksu untuk didoakan. Lalu, ada Jamie Vardy yang diajak berbincang dengan sang biksu.

Bukan hanya beraktivitas di dressing room Leicester. Musim ini, kesepuluh biksu-biksu juga sering terlihat ”berkeliaran” di tepi lapangan King Power sebelum laga-laga kandang Leicester. Pada saat laga berlangsung, kadang-kadang mereka duduk di salah satu tribun King Power.

Kejutan dengan menjuarai Premier League musim ini menjadi bukti adanya power di belakang para biksu itu. ”Tetapi, saya bisa menegaskan, ini bukan tentang ilmu sihir,” ucap Phra Prommangkalachan, salah seorang biksu Leicester dalam wawancaranya kepada The Telegraph.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan