Kecewa-Prihatin, Gajah ”Yani” Mati

 

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Seekor gajah Sumatera salah satu satwa penghuni Kebon Binatang (Bonbin) Bandung dinyatakan mati setelah kondisi sempat kritis. Sebelumnya, gajah yang dinamai Yani tersebut sekarat tanpa diberikan perawatan medis.

”Ini saya di lokasi. Benar mati. Matinya tadi magrib sekitar jam 6 sore kurang,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Sylvana Ratina, kemarin (11/5) malam.

Sylvana menyesalkan, adanya gajah yang mati di Bonbin. Sebab, dia merasa tidak dihubungi pengelola ketika ada satwa yang sakit.

”Ini pelajaran, teguran. Saya akan menegur keras bahwa seandainya melaporkan kita akan datang langsung. Ini teledor, bagi saya ini penelantaran satwa,” tegas Sylvana.

Dia mengaku, beberapa bulan sebelumnya BBKSDA Jabar memberikan pelatihan di Kebun Binatang Bandung. Saat itu, kata dia, tidak ada tanda-tanda ada satwa yang menderita sakit.

”Satwa itu tidak langsung tapi ada tanda-tanda. Sebab, sebelumnya kami melakukan pembinaan teknis di sini. Suasana satwa masih kondusif tapi (Bonbin, Red) tidak punya dokter hewan,” paparnya.

”Kita tanya dokter hewannya sudah resign. Padahal salah satu kewajibannya adalah harus ada dokter hewan,” tambahnya.

Terkait tewasnya Yani, pihaknya akan menggelar nekropsi (autopsi untuk hewan/binatang) bangkai Yani, Kamis pagi.

”Besok baru dilakukan autopsi kemudian dibantu peralatan dari dokter hewan Sumedang dan Dinas Peternakan Provinsi Jabar dan Kota Bandung dan dokter PKBI, besok pagi janjian di sini,” paparnya.

Dia mengatakan, selama proses autopsi terhadap Gajah Yani dilakukan Kebun Binatang Bandung akan ditutup untuk umum atau dari pengunjung. ”Kita tutup, karena tidak selayaknya jadi tontonan,” ujarnya.

Dia memprediksi, autopsi gajah Yani akan berlangsung sekitar tiga jam. Tim yang akan dilibatkan terdiri dari dokter gabungan dari dokter Rumah Sakit Hewan Cikole Provinsi Jawa Barat, dokter dari Taman Safari dan lain-lain.

Dari pantauan, kondisi sakit gajah betina itu diperparah dengan kondisi kandang yang menyedihkan. Yani dipisahkan dari gajah lainnya dengan alas jerami dan terpal. Nafas gajah asal Lampung tersebut terlihat terengah-engah dengan kondisi badan yang kurus dan lemas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan