KBB Masih Siaga Darurat Bencana

bandungekspres.co.id – Musim hujan yang terus terjadi di bulan Februari hingga saat ini, perlu menjadi perhatian masyarakat di seluruh wilayah di Kabupaten Bandung Barat. Pasalnya, pada bulan Februari sudah terjadi tujuh kali kejadian bencana alam.

Meski demikian, Pemkab Bandung Barat belum akan menaikan status kebencanaan dari siaga darurat ke tanggap darurat. Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Roni Rudyana mengungkapkan, kendati statusnya masih siaga darurat, namun masyarakat diimbau agar lebih waspada karena bencana alam longsor terus mengancam selama musim hujan.

”Kita masih memberlakukan status siaga darurat. Kita imbau terus masyarakat agar lebih waspada sepanjang musim hujan turun,” kata Maman kepada wartawan di Ngamprah kemarin (3/3).

Menurut Maman, bencana alam tanah longsor menimbulkan kerusakan pada fasilitas umum berupa badan jalan dan rumah penduduk. ”Untuk menaikan status kebencanaan dari siaga menjadi tanggap darurat apabila bencana alam yang terjadi menggangu perekonomian masyarakat, atau juga anggaran untuk penangulangannya sudah tidak bisa ditangani oleh SKPD. Sehingga harus menggunakan anggaran dari pos dana tidak terduga,” kata Maman.

Sementara ini, bencana yang menimpa Kabupaten Bandung Barat masih bisa ditangani oleh SKPD terkait, dan belum sampai mengganggu perekonomian warga. Seperti kejadian tanah longsor yang menimpa badan jalan penghubung antara Kecamatan Cililin dengan Sindangkerta, di Kampung Bonceret, Desa Rancapanggung, warga masih bisa menggunakan jalan alternatif lain.

”Tidak sampai lumpuh total, tapi warga masih bisa menggunakan jalan alternatif lain. Terkecuali itu jadi jalan satu-satunya, bisa kita berlakukan status tanggap darurat,” jelasnya.

Bencana alam yang terjadi Februari lalu dalam rentang waktu enam hari, dari tanggal 23 sampai 28. Tanggal 23 Februari terjadi longsor yang menimpa badan jalan di Kampung Bonceret. Masih di tanggal yang sama juga terjadi tanah longsor di Kampung Cipanas, RW 25, Blok Cigalieung, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat. Kejadian ini sempat memutuskan akses jalan Kecamatan Cipatat dengan Saguling, dan Cipongkor. Juga ditanggal dan hari yang sama, terjadi pergerakan tanah di Kampung Sayang, Desa Cicangkang Girang, Kecamatan Sindangkerta menyebabkan 3 rumah rusak berat, 20 rumah lainnya terancam.

Tinggalkan Balasan