Kasus DBD Masih Tinggi

bandungekspres.co.id– Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat mencatat jumlah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih tinggi. Tercatat, di tahun 2014 lalu yang hanya kurang dari 1.000 kasus meningkat menjadi 1.232 kasus, satu orang di antaranya meninggal dunia di tahun 2015.

fogging
FOGGING: Pengasapan menjadi salah satu cara mencegah timbulnya penyakit demam berdarah. Di musim penghujan, kasus DBD kerap dialami masyarakat sejumlah daerah, termasuk KBB.

Kepala Dinas Kesehatan KBB Pupu Sari Rohayati menyatakan, setiap tahun jumlah kasus DBD terus meningkat. Sementara, untuk tahun 2016 baru 10 orang yang tercatat menderita DBD. ’’Kita harapkan penyakit DBD ini turun di tahun ini. Karena kami juga terus melakukan sosialisasi agar tetap menjaga lingkungan dan terhindar dari munculnya nyamuk yang bisa mengancam pada kematian seseorang,” ujar Pupu di Ngamprah, kemarin.

Dia menjelaskan, kasus DBD ini biasanya menyerang ke suatu daerah dengan letak geografis di bawah 1.000 mdpl (meter di atas permukaan laut). Untuk KBB sendiri, kata Pupu, daerah-daerah endemis untuk kasus DBD di antaranya berada di Kecamatan Cipatat, Kecamatan Ngamprah, Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar, Kecamatan Cililin, dan Kecamatan Cihempeulas. ’’Daerah endemis ini artinya di setiap tahunnya selalu saja ada kasus DBD yang menyerang warganya, bahkan sekarang di Kecamatan Parongpong yang berdekatan dengan Cimahi sudah mulai ada DBD setiap tahunnya, mungkin karena pengaruh padatnya penduduk,” bebernya.

Pupu menjelaskan, penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui gigitan nyamuk betina aedes aegypti ini cenderung mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya akibat dari tingkat kepadatan penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya.

Tahun ini, diakuinya, ada dua desa yang telah dilakukan pengasapan, yakni Desa Mukapayung dan Desa Bongas, Kecamatan Cililin. Lebih lanjut, pupu menjelaskan, pihaknya akan melakukan pengaapan jika ada laporan dari warganya yang terjangkit DBD. Untuk kemudian, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terlebih dulu dengan cara pengambilan sample ke 20 rumah di tempat warga yang terjangkit tersebut. ’’Hal ini perlu dilakukan agar penyebaran kasus DBD ini bisa kita hentikan. Apalagi, saat ini memasuki musim hujan dimana nyamuk banyak bermunculan yang harus diwaspadai,” pungkasnya. (drx/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan