Karyawan Kebersihan RS Al-Ihsan Tuntut Keadilan

bandungekspres.co.id, BALEENDAH – Puluhan pegawai bagian cleaning service RS Al-Ihsan, Jalan Astramanggala, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, melakukan aksi unjuk rasa dan berteriak-teriak di depan pintu masuk Poliklinik Rumah sakit tersebut kemarin (7/5). Alasannya, mereka dikeluarkan secara tiba-tiba tanpa ada surat teguran dan menuntut pihak rumah sakit mempekerjakan mereka kembali.

Selama aksi berlangsung, perwakilan pengunjuk rasa melakukan mediasi dengan manajemen RSUD Al Ihsan. Walaupun pelayanan tidak terganggu, aksi ini sempat menarik perhatian para pasien rumah sakit. Sehingga aksi tersebut mendapat pengamanan pihak Polsek Baleendah.

Hani, 32, salah satu pegawai yang dikeluarkan mengatakan, keluhan para pegawai tersebut dimulai saat PT Kertajaya selaku pihak ketiga yang mengurus kebersihan di rumah sakit Al-Ihsan diganti oleh PT Netoyage, per 1 Mei 2016. Selain itu, 105 pegawai cleaning service selalu mendapat perlakuan tindak kekerasan oleh pihak manajemen yang baru. Mereka merasa diperlakukan tak manusiawi.

”Kami kalau telat masuk sedikit, ngobrol ataupun tersenyum saat briefing, selalu mendapat kekerasan seperti push up, dijambak, ditarik kerah baju, diinjak kakinya, dicekik dan di gampar. Kami diperah tenaganya dan diperlakukan seperti keset,” kata Hani disela-sela melakukan aksinya.

Hani mengungkapkan, para petugas kebersihan telah memiliki komunikasi sangat dekat perawat, dokter, atau karyawan lainnya di rumah sakit. Mereka telah terbiasa bekerja tanpa harus disuruh-suruh dan telah mengetahui jadwal kebersihannya masing-masing.

”Meskipun gaji kami hanya Rp 1,3 juta per bulan, kami tidak menuntut gaji naik. Tapi tolong perlakukan kami dengan baik. Kenapa harus dibuat tidak nyaman dulu sampai kami diberhentikan. Karyawan di rumah sakit ini pun tidak mau kalau kami harus berhenti. Mereka tidak mau capai lagi mengajari atau menyesuaikan dengan cleaning service yang baru,” ungkapnya.

Puncaknya pada 5 Mei 2016, lanjut Hani, dalam sebuah briefing, sebanyak 74 pegawai kebersihan diberhentikan seketika, tanpa diberi surat keputusan. Padahal, beberapa pegawai sudah bekerja dua sampai sepuluh tahun di rumah sakit tersebut.

”Sangat disayangkan pihak rumah sakit dengan mudahnya mengganti para pegawai yang telah lama bekerja dengan para pegawai yang baru. Padahal, rumah sakit ini tengah membangun lebih banyak gedung perawatan ini tidak memiliki simpati kepada para pegawainya dan tidak punya hati nurani sedikitpun,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan