Kapolda Baru Bakal Sentuh Anak Buah

Diagnosa Permasalahan di Masyarakat

bandungekspres.co.id – Pucuk pimpinan Kepolisian Daerah Jawa Barat resmi berganti, Selasa (22/3). Inspektur Jenderal Moechgiyarto yang saat ini menjabat Kapolda Metro Jaya dengan resmi menyerahkan jabatannya kepada Inspektur Jenderal Jodie Rooseto dalam upacara pisah sambut di Mapolda Jabar.

Tepat pukul 10.30, Jodie beserta sang istri Nurul Rooseto turun dari mobil dan disambut sejumlah pejabat utama Polda Jabar, termasuk Wakil Kapolda Jabar Brigadir Jenderal Muhammad Taufik. Usai menerima laporan di depan gerbang Mapolda Jabar, Jodie melangkahkan kakinya ke dalam.

Langkah tegap Jodie disambut oleh pasukan berpedang dalam prosesi pedang pora yang lazim dilakukan saat proses pergantian pimpinan di kepolisian. Usai prosesi tersebut, seni kebudayaan Sunda, lengser, menyambut mantan Kapolres Purwakarta itu. Setelahnya, Jodie menyalami pejabat utama, termasuk para Kapolres se-Jabar dan masuk ke ruangan Riung Mungpulung bertemu dengan Moechgiyarto.

Beberapa saat kemudian, Jodie memimpin upacara serah terima di lapangan apel Polda Jabar. Dalam upacara itu, jabatan Kapolda Jabar resmi berpindah tangan dari Moechgiyarto ke Jodie. Apel diikuti seluruh satuan yang ada di korps cokelat tersebut, mulai Sabhara hingga Brimob.

Jodie mengaku, bakal meneruskan program yang telah disusun serta dijalankan oleh Kapolda sebelumnya. Namun, tiga prioritas utama yang ditekankan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, yakni narkotika, terorisme, dan korupsi, bakal dijalankan eks kepala Satuan Intelijen Keamanan Polrestabes Bandung tersebut.

”Programnya pak Moechgiyarto kan istimewa. Jadi saya bakal lihat organisasinya dulu, anggota, dan masyarakatnya, baru saya susun programnya,” tukas Jodie.

Bila mengibaratkan sebagai dokter, Jodie akan lakukan diagnosa apa saja permasalahan yang ada di Tatar Parahyangan ini. Untuk soal teroris, meski sudah terdeteksi kantong-kantong pelaku teror, Jodie berharap mereka istiqamah. Apalagi, Jabar dinilainya sudah kondusif.

Disinggung soal program 100 hari, Jodie menegaskan, bakal menyentuh anggotanya terlebih dulu. Pasalnya, selama setahun ini, belasan anggota polisi melakukan bunuh diri, bahkan menghabisi nyawa istri juga anak. Meski begitu, dirinya memuji di jajaran Polda Jabar belum ditemukan kasus serupa. Hanya saja, untuk cegah terjadinya hal serupa, eks Kapolres Nganjuk itu akan mencari akar permasalahannya, apakah miliki penyakit atau faktor ekonomi. ”Tes psikologi rutin, apalagi di Polri sangat ketat. Tapi kan dalam dinamikanya berkembang, polisi juga manusia, memiliki kekurangan,” papar mantan Kapolda Lampung tersebut.

Tinggalkan Balasan