Kandungan Butir Pancasila Jadi Tema

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Sekitar 65 grup teater ikuti Festival Drama Basa Sunda ke-17 yang digelar Teater Sunda Kiwari Bandung di Gedung Kesenian Rumentang Siang, kemarin.

Festival Drama Bahasa Sunda 2
MAINKAN PERAN: Se niman dari Teater Dongkrak asal Tasikmalaya memainkan adegan berjudul “Ma nusa Jero Botol” Karya Yusef Muldiyana pada pagelaran Festival Drama Basa Sunda (FDBS) ke 17, di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jalan Baranang Siang, Senin (18/4).

Rencananya FDBS diselenggarakan selama tiga pekan ke depan, dimana setiap harinya bakal mementaskan tiga hingga empat naskah. Menurut Ketua Teater Sunda Kiwari Dadi P. Danusubrata, pada tahun ini grup yang mengikuti lebih banyak dibanding tahun lalu. ’’Tahun lalu hampir 50 grup yang mengikuti yang tersebar di Jawa Barat. Karena tahun ini untuk peserta masuk kategori umum. Jadi peserta lebih banyak,’’ katanya kepada Bandung Ekspres, usai pembukaan FDBS 2016, di Rumentang Siang.

Dadi mengatakan, pada tahun ini mengambil tema pemahaman akan kandungan butir-butir Pancasila pada masyarakat. Alasan utama mengambil tema tersebut dikarenakan selama ini, disadari atau tidak, banyak nilai-nilai terkandung pada Pancasila sudah terjadi di masyarakat. Akan tetapi, masyarakat tidak begitu mengetahuinya.

Pada tahun ini,  didominasi oleh grup teater dari Kota Bandung dan sekitarnya. Walaupun begitu peserta dari luar Bandung masih cukup banyak. Selain itu, para peserta akan menampilkan satu dari tujuh naskah yang disediakan oleh panitia.

Naskah-naskah tersebut adalah Jam Hiji Dua Puluh Salapan Menit karya Ayi G. Sasmita, Dayeuh Simpe karya Lugiena de, Kalangkang karya Nunu Nazarudin Azhar, Manusia Jero Botol karya Rosyid E. Abby,  Nu Gareuring karya Dhipa Galuh Purba, Mojang Dua Rebuan karya Dadan Sutisna, dan Polbakik karya Arthur S. Nalan. ’’Tujuh naskah tersebut semuanya naskah baru, akan tetapi satu dari tujuh naskah merupakan saduran bebas,’’ ungkapnya.

Naskah tersebut diambil dari naskah Manusia Dalam Botol karya Yusef Muldiayana. Disengaja atau tidak, naskah itu menjadi pembuka dari festival pada hari pertama.

Dibukanya FDBS ke-17 ditandai dengan penyerahan piala bergilir dari Teater Dongkrak kepada panitia.

Tinggalkan Balasan