Jalan Mintaredja Dibenahi, Dinas PU Buka Dialog Soal Jalan Aruman

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Keluhan masyarakat terkait dengan kondisi Jalan Mintaredja menuju akses tol Baros ditanggapi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cimahi. Sebelumnya, banyak warga terutama pengguna jalan mengeluhkan kondisi Jalan Mintaredja yang tidak rata. Akibatnya, terjadi genangan air dan beberapa lubang jalan.

Menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Cimahi Agus Joko, untuk menghilangkan genangan yang sering terjadi di lokasi jalan tersebut, Dinas PU Kota Cimahi saat ini tengah melakukan pelebaran saluran di sekitar lokasi genangan. ”Banyak yang harus kami kerjakan untuk melakukan pemeliharaan jalan di Kota Cimahi, tak hanya mengurus satu lokasi saja,” jelasnya, kemarin.

Rusaknya jalan yang ada di Kota Cimahi tersebut dikarenakan beberapa sebab, bisa karena beban kendaraan yang terlalu berat ataupun karena drainaise yang buruk atau karena pekerjaan yang dilakukan bertahap, untuk hal ini biasanya dikarenakan keterbatasan anggaran. ”Kami baru mampu melakukan perbaikan jalan sekitar 500 meter saja, jika sampai ada yang mencapai 800 meter itu sudah hebat, seperti yang dilakukan pada perbaikan jalan Kerkof di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan,” terangnya.

Sementara terkait dengan Jalan Aruman, Agus Joko menyebutkan, saat ini sedang diterjunkan tim untuk mengevaluasi kelayakan jalan tersebut, apakah sudah layak atau perlu pembenahan-pembanahan. Tim akan melakukan tugasnya selama enam minggu untuk menyampaikan hasil kerjanya di lapangan. ”Tim akan melaporkan kepada kami apakah jalan tersebut sudah bagus atau perlu dilakukan perbaikan-perbaikan, jika masih perlu perbaikan akan kami  lakukan,” jelas dia.

Agus menyatakan, pihaknya sangat terbuka jika ada masyarakat yang ingin berdialog terkait pembangunan Jalan Aruman. ”Silakan saja jika ada yang ingin mempertanyakan soal tersebut, kami sangat terbuka kok,” papar dia.

Dia menyebutkan, untuk pembangunan jalan Arumab dibutuhkan anggaran keseluruhan senilai Rp 41 Miliar, sedangkan pembebasan lahan seluas 1,8 hektar dengan harga Rp 2 juta permeter perseginya. Dirinya berharap, pembangunan jalan tersebut segera tuntas agar bisa digunakan masyarakat. (bun/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan