Jalan Konservasi, Cara Para Penyelam Tidore ”Menyentil” Pemerintah

KBC sendiri baru berdiri di sela-sela perjuangan membersihkan Kotamabopo itu. Persisnya pada 2010. Dua tahun kemudian, kedelapan anggotanya sepakat mengambil lisensi sebagai penyelam.

Setelah lisensi sudah di tangan, kelompok yang diketuai Abdul Razak itu pun melangkah lebih jauh. Mereka mengadakan konservasi karang. Kotamabopo menjadi area pertama yang digarap.

Karang-karang yang ditanam diambil dari Tanjung Rum. Program tersebut terbilang sukses. Itu terbukti dengan dipanennya karang-karang tersebut setelah satu tahun pertama.

Konservasi juga dilakukan di Pantai Akesahu. ”Di Pantai Akesahu sirkulasi airnya kurang bagus sehingga kemungkinan berhasilnya kecil. Tapi tak apa. Setidaknya kami sudah mencoba terlebih dulu,” terang Rio.

Dana konservasi berasal dari hasil patungan anggota KBC. Juga bantuan beberapa organisasi lingkungan. Salah satunya Walhi (Wahana Lingkungan Hidup).

Dari Kotamabopo dan Akesahu, KBC kini memfokuskan perhatian ke Maitara. Pulau Uang Seribu itu merupakan titik transit tamu-tamu yang menyelam di sekitar Tidore. Sayang, perhatian pemerintah terhadap pulau mungil tersebut masih minim. ”Rata-rata tamu mengeluh kalau ke Maitara. View-nya indah, tapi fasilitasnya buruk. Ini yang ingin kami ubah,” ujar Rio.

Kebetulan, sirkulasi arus di Maitara amat baik untuk penanaman modul karang. Bersama mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair) dan Universitas Negeri Surakarta yang tengah KKN (kuliah kerja nyata), KBC juga membangun tag name Maitara Island.

”Minggu lalu penanaman karang sekaligus peresmian tag name tersebut. Tiap bulan akan kami cek perkembangan karang yang dibuat dalam bentuk apartment fish itu,” jelas Rio lagi.

Kerja keras Rio, Abdul Razak, dan kawan-kawan itu pun semakin membuka mata warga setempat yang notabene adalah tetangga atau kerabat mereka sendiri. Tanpa diminta, mereka turut mendukung penuh upaya pemulihan citra Kotamabopo. Dari tempat pembuangan sampah menjadi destinasi wisata.

Tentu saja dampaknya juga dirasakan KBC. Mereka sekarang juga berperan sebagai event organizer trip bahari. Mereka juga sempat menjalin kerja sama dengan sebuah stasiun televisi swasta nasional. Wujudnya, promosi wisata Tikep tayang dalam tiga segmen: wisata laut, darat, dan kuliner.

Tinggalkan Balasan