Jabar Pimpin Klasemen Catur

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kontingen Jawa Barat masih memimpin klasemen cabang olahraga catur di Peparnas XV/2016. Jawa Barat sudah merebut 10 keping emas pada pertarungan yang digelar di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.

peparnas2016Ketua panitia pelaksana cabor catur, Darwis Pulungan, mengatakan, Jawa Barat juga mendapat lima medali perak dan lima perunggu.

“Sebelumnya pada catur standar, Jawa Barat berhasil meraih enam medali emas. Kemudian pada catur cepat berhasil meraih empat medali emas sehingga Jawa Barat menjadi yang terbanyak meraih medali emas dan memimpin klasemen,” jelas Darwis, kemarin (21/10).

Peringkat kedua klasemen ditempati Sumatera Utara dengan raihan delapan medali emas, 13 perak, dan empat perunggu. Di bawahnya ada Sumatera Selatan dengan raihan tujuh medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu.

“Peringkat keempat diraih Jawa timur dengan raihan dua emas, lima perak, dan lima perunggu. Peringkat kelima diraih Kalimantan Timur dengan raihan dua emas, satu perak, dan dua perunggu,” katanya.

Sebanyak 94 medali yang telah didistribusikan kepada para atlet. Untuk medali emas mencapai hingga 32 medali, perak 32 medali, dan untuk perunggu sebanyak 30 medali.

“Tentunya medali yang akan didistribusikan akan terus bertambah, apalagi saat ini sedang digelar bertandingan di kelas blind chess,” katanya.

Sementara itu, aura positif sudah terlihat dari pembawaan Subakit (63), seorang paralimpian pecatur asal Provinsi Banten yang bertanding pada catur putra tunanetra di Peparnas XV, Hotel Savoy Homann.

Pria paruh baya kelahiran 4 Desember 1954 tersebut memang terlihat gaek. Tetapi tidak dengan semangat dan jiwa mudanya, tentunya tidak kalah dengan anak muda.

Profesi tukang pijat yang digeluti sejak usia 20 tahun bukanlah penghalang baginya memperjuangkan cita-cita mulia. Yakni cita-cita yang tidak mementingkan kepentingannya pribadi,  tetapi bagi orang lain.

“Ya, alasan saya ikut Peparnas ini untuk memacu anak muda agar lebih bersemangat lagi. Yang tua saja masih bisa berpikir dengan baik,” katanya saat ditemui setelah bertanding melawan atlet Sumatera Utara.

Dengan adanya teori catur yang saat ini sudah dilengkapi huruf braille, dia berharap paralimpian generasi muda pecatur lebih baik daripada senior-seniornya.

Tinggalkan Balasan