Ingin Sekolah, Arya Pulang dari RSHS

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Arya Permana, 10, anak penderita obesitas ekstrem, memaksa kedua orang tuanya untuk pulang dari RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dia ingin pulang agar bisa sekolah hari ini.

Untuk diketahui, Arya pulang ke rumahnya di Kabupaten Karawang pada Jumat (15/7). Faktornya, guru yang dijanjikan untuk membantu pembelajaran selama Arya di RSHS ternyata tak kunjung datang.

Keinginan Arya untuk sekolah itu sendiri, tidak bisa ditahan oleh tim dokter maupun kedua orang tuanya.

Kepala Humas dan Protokoler Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin (RSHS), dr Nurul Wulandari mengatakan, Arya memaksa ingin pulang sejak Jumat (15/7) malam. Sebenarnya kedua orang tuanya maupun tim dokter sudah berusaha membujuknya agar tidak cepat pulang karena masih dalam pengawasan dokter. Tapi, keinginannya itu tidak bisa ditahan bahkan Arya sempat marah-marah saking keinginan kerasnya untuk bisa melanjutkan sekolah.

”Meski sudah dibujuk Arya tetap saja memaksa ingin pulang ke rumahnya,” kata Nurul, kemarin.

Orang tua Arya Permana, Ade Somantri memaparkan, keinginan Arya untuk melanjutakn sekolah membuat Arya memaksa ingin pulang dari RSHS. Terlebih, Arya tahu jika Senin (18/7) merupakan hari pertama masuk sekolah pada tahun pelajaran baru.

Sebenarnya, kata Ade, Arya sempat senang ketika perwakilan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat menjanjikan bakal ada dua guru khusus yang akan memberikan pengajaran pada Arya Permana. Namun, hingga Jumat (15/7) siang, guru yang dinanti tak kunjung juga ke tempat anaknya dirawat.

”Arya sering nanya kapan gurunya akan mulai datang mengajar,” paparnya saat dihubungi Jabar Ekspres, kemarin (17/7).

Ade mengungkapkan, pusing dihadapkan dengan dua pilihan. Antara penyembuhan anaknya di RSHS dan ancaman dari Dinas Pendidikan Jawa Barat yang akan mendenda Rp 1 miliar jika Arya putus sekolah.

”Kalau besok Senin (hari ini, Red) Saya tidak membawa Arya ke sekolah saya harus bayar denda sesuai dengan yang sudah disepakati dengan Arya,” jelas Ade.

Diberitakan sebelumnya, Obesitas yang terjadi pada Arya Permana, 10, diduga terjadi karena salahnya pola didik. Bocah terberat di dunia itu putus sekolah karena kelebihan berat badan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan