Guru Harus Punya Kedisiplinan

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Cimahi berjanji akan mencairkan dana tunjangan sertifikasi guru yang tertunda dicairkan.

Kepala Disdikpora Kota Cimahi Dikdik mengatakan, ada ketentuan soal tidak dicairkannya tunjangan sertifikasi guru tersebut. Alasannya, lantaran guru yang tidak melaksanakan kegiatan KBM.

”Ada aturan dari pemerintah pusat soal tersebut, tujuannya agar para guru memiliki disipilin dalam melaksanakan tugasnya di kelas, itu memang sudah menjadi ketetntuannya, jadi kami tidak mengada-ngada,” paparnya usai pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan Pemuda di Aula Pusdik Hubad Jalan Gatot Subroto, kemarin.

Menurut dia, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan PGRI terkait keluhan para guru yang dana tunjangannya belum dicairkan. Bagi meraka yang memenuhi ketentuan dan tunjangan sertifikasi gurunya belum dicairkan dalam waktu dekat akan dicairkan dengan memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi guru yang bersangkutan.

”Ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh guru yang bersangkutan, seperti surat keterangan dari kepala sekolah yang menerangkan guru yang bersangkutan pada tanggal tertentu sedang melaksanakan KBM.” ungkapnya. ”Mereka yang tidak melaksanakan tugas mengajar di kelas, harus ada surat keterangan perjalanan dinasnya yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, itu yang bisa dilorir oleh pemerintah terkait dengan tunjangan sertifikasi guru,” sebutnya.

Seperti diberitakan kemarin, Sejumlah guru di Kota Cimahi banyak yang mempertanyakan ketentuan soal pemotongan tunjangan sertifikasi guru yang terjadi. Pasalnya, sosialisasi tentang hal ini masih minim. Namun para guru tidak berani untuk menyampaikannya kepada Disdikpora setempat.

Menurut Abdul Rohman, warga Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, mengeluh bahwa saudaranya yang salah seorang guru di sebuah sekolah dasar mengaku tunjangan sertifikasi yang harus diterima ada pemotongan yang nilainya cukup besar. ”kakak saya dua hari pernah tidak masuk kerja karena ada keperluan yang sangat penting, namun saat melihat rekening bank baru diketahui jika tunjangan sertifikasinya dipotong sebulan, memang bervariasi jumlahnya tapi kakak saya dipotong sebesar Rp. 3,5 juta,” sebutnya. (bun/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan