Gradasi Ajak Masyarakat Hidup Damai

bandungekspres.co.id – Untuk mewujudkan dan menyebarkan perdamaian umat di Kota Cimahi, perlu dilakukan berbagai langkah oleh para stakeholders. Karenanya, Gradasi Kota Cimahi bersama Lakspesda NU melakukan berbagai cara baik melalui pelatihan ataupun aktivitas nyata.

Pada akhir pekan kemarin, mereka menggelar Diskusi dan bedah film ’The Imam and The Pastor’. ”Agama dapat menjadi alasan untuk melakukan tindak kekerasan, tetapi agama juga dapat menjadi cara untuk membangun perdamaian,” kata Ketua Program Peduli LakspesdamNU Kota Cimahi, Diana Handayani, kemarin.
Melalui Film ini, kata Diana, anak muda Cimahi diajak untuk mempelajari bagaimana proses membangun perdamaian diantara dua kelompok yang bertikai. Film tersebut menggambarkan bagaimana perjuangan dua orang sahabat yang berbeda agama, proses perdamaian di beberapa wilayah di Nigeria dapat dibangun. Upaya Imam Muhammad Ashafa (Islam) dan Pastor James Wuye (Kristen), menunjukkan bahwa perdamaian di antara kedua belah pihak yang saling bermusuhan itu dimungkinkan. Bahkan, keduanya kemudian tumbuh menjadi pionir upaya-upaya bina-damai di Nigeria, Afrika, bahkan belakangan di seluruh dunia.

Melalui film ini diharapkan kader-kader Gradasi Cimahi, bisa mewujudkan dan menyebarkan perdamaian antar umat di Cimahi. Kegiatan ini merupakan kerja bersama antara Gradasi Cimahi, Lakpesdam NU Cimahi, dan Pesantren Al Musyahadah serta kader-kader IPNU dan IPPNU Cimahi.” Kegiatan ini juga menjadi bagian dari perayaan World Interfaith Harmony Week di Cimahi,” ulasnya.

Kader Inklusi Cimahi yang tergabung dalam wadah Gradasi Cimahi (Gerakan Pemuda untuk Inklusi Cimahi) dan Lakpesdam NU Cimahi bersama warga Cimahi mencoba membangun harapan agar Cimahi menjadi kota inklusif, kota yang mengayomi semua warga tanpa memandang suku, ras, agama, atau keyakinannya.”Semua warga memiliki hak dan derajat yang sama, mendapatkan pelayanan dasar yang baik serta diakui keberadaannya,” jelasnya. (bun/asp)

Tinggalkan Balasan