Gas 3Kg Sepekan Langka, Warga Terhasut Isu Peralihan Elpiji 5,5 Kg

bandunggekspres.co.id, SUKABUMI – Kelangkaan tabung elpiji 3 kilogram (kg) tyang terjadi selama sepekan terakhir di Sukabumi. Spekulasi peralihan gas melon menjadi 5.5 kg mulai menyebar dan meresahkan masyarakat.

Terkait  isu tersebut, Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi membantah, ada upaya peralihan gas bersubsidi di wilayahnya. Dia meminta masyarakat tidak terpancing isu peralihan tabung 3 kg dengan tabung berisi 5,5 kg di lapangan.  Sebab, setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat harus ada sosialisasinya sehingga masyarakat pun tak kebingunan. Apalagi, tabung gas 3 kg adalah bantuan yang disubsidi pemerintah pusat.

”Adanya tabung gas 3 kg bersubsidi ini merupakan upaya pemerintah pusat memberikan bantuan kepada masyatakat tidak mampu. Saya rasa pemerintah pusat tidak akan gegabah lah terkait isu peralihan tabung gas ini,” kata Fahmi saat ditemui Jabar Ekspres di sela–sela operasi Pasar di Kelurahan Cisarua, kemarin (25/8).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, dirinya belum menerima informasi soal migrasi tabung gas bersubsidi tersebut.  Sebab,  jika ada tentu telah dikordinasikan dengan Himpunan Wiraswasta Minyak Nasional dan Gas Bumi (Hiswana Migas) dan Pemerintah.

”Kalau ada rencana tersebut tentu harus koordinasi dulu dengan Pemerintah Pusat dan Hiswana Migas. Lalu diteruskan ke wilayah,” jelas dia.

Jika tabung gas melon tersebut benar dialihkan, Fahmi akan melayangkan protes untuk dikaji ulang. Dia mengimbau agar tidak resah menyusul adanya kelangkaan gas di wilayahnya saat ini, karena pemerintah tak akan bergerak mengatasinya.

”Tentu saya terus pantau, kalau masih saja terjadi kelangkaan gas di wilayahnya. Permintaan OP (operasi pasar, Red) terus diajukan untuk masyarakat Kota Sukabumi,” tutur Fahmi.

Ketua Hiswana Migas Sukabumi Yudha Sukmagara mengatakan, peralihan tabung elpiji 3 kg  hanya isu. Pemerintah pusat juga belum memutuskan untuk mengalihkan gas bersubisi, lantaran tabung elpiji 5,5 kg adalah salah satu alternatif bagi masyarakat menengah ke atas.

Jika keberatan membeli tabung 12 kg, disarankan membeli yang 5,5 kg saja. ”Artinya bukan elpiji 3 kg bersubsidi yang akan dicabut dan diganti dengan tabung 5,5 kg.  Tidak benar isu itu, peralihan hanya sebatas gosip di lapangan dan masyarakat jangan sampai menjadi resah,”  tegas dia. (ndi/udi/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan