Emil: Saatnya Singsingkan Lengan

bandungekspres.co.id – KOTA Bandung tengah berbahagia. Sebab, kawasan berjuluk Kota Kembang ini genap berusia 206 tahun. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, masih banyak tantangan di balik banyak kemajuan yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.

logo-pemkot-bandung”Masalah sosial masih banyak, kemiskinan dan juga infrastruktur masih banyak yang perlu diselesaikan. Sebagian sudah dijawab perlahan, selama tiga tahun bergerak terus,” kata kepala daerah yang akrab disapa Emil tersebut, kemarin (25/9).

Dia mengatakan, Pemkot Bandung terus melakukan reformasi terintegritas. Refomasi yang lebih melayani dan profesional sehingga mengerucut pada sejumlah pencapaian.

Buktinya, Pemkot Bandung telah mendapatkan rangking 1 nasional untuk akuntabilitas kinerja dan birokrasi. Pemerintah Kota Bandung juga mendapatkan rangking tiga untuk pelayanan publik, ketiga open government. ”Dengan begitu pelayanan kepada masyarakat lebih baik,” ujarnya.

Dengan sejumlah pencapaian yang ada, kata dia, juga berimbas pada indeks kebahagian warga Bandung yang saat ini berada di skor 71. Itu artinya, warga Bandung adalah warga yang paling bahagia di Indonesia.

Di samping itu, kata dia, dari beberapa survei, Kota Bandung juga dinilai sebagai kota yang paling islami di Indonesia. ”Ini menunjukkan, Bandung dibangun keseimbangan lahir batin, dunia akhirat, fisik dan mental. Sebab, itulah esensi dari pembangunan,” urainya.

Tidak hanya itu, kata Emil, Kota Bandung juga telah mendapatkan beragam penghargaan di bidang investasi. ”Kita menyandang sebagai yang terbaik,” ujarnya lagi.

Yang tak kalah membahagiakan, lanjutnya, bidang pariwisatanya juga menjadi nomor satu nasional. Dengan menjadi salah satu destinasi kota pariwisata. ”Segala pencapaian yang ada perlu diapresiasi, segala kekurangan akan terus diperbaiki,” ungkapnya.

Terkait dari banyaknya prestasi yang sudah diraih, kata Emil, kemajuan Kota Bandung tidak lepas dari sisi sejarahnya. Kota Bandung, kata pria berkacamata ini, mulanya adalah Kabupaten Bandung. Pada 1810, saat itu berpusat di Dayeuh Kolot yang kemudian, bergeser ke sisi barat sungai Cipundung. Perpindahan tersebut dilakukan oleh bupati Wiranatakusumah ke II.

Dari situlah kemudian Bandung mulai pesat. Salah satunya dengan revolusi revolusi transportasi kereta api. Kemudian berkembang lagi pada 2015 dengan dibangunnya tol Cipularang. ”Kemudian akan lebih cepat lagi dengan hadirnya kereta api cepat Jakarta-Bandung pada 2019-2020,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan