Dituntut Evaluasi Fisik dan Strategi

bandungekspres.co.id – PERFORMA taekwondoin Banten yang tengah menjalani pemusatan pelatihan daerah (Pelatda) PON XIX Jawa Barat 2016 masih dinilai belum stabil. Itu diungkapkan Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (Pengprov TI) Banten Fiva Zabreno ketika menyaksikan laga uji coba tim taekwondo Banten dengan tim taekwondo PON Kalimantan Barat (Kalbar) dan tim taekwondo Popda Kota Bandung di Aula Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) Provinsi Banten di Kabupaten Pandeglang, Sabtu (30/4) sore.

Pada laga uji coba tersebut, Pengprov TI Banten hanya menurunkan tujuh atlet dari sembilan atlet yang lolos PON. Dua taekwondoin PON Banten absen lantaran tengah mengalami cedera, yakni Ramdoni (kelas 63 kilogram putra/kyurugi) dan Bonivicius Angki Suarlembit (kelas 54 kilogram putra/kyurugi).

Tujuh atlet yang tampil di partai uji coba, yakni Eka Sari Saputri (kelas 64 kilogram putri/kyurugi), Yuni Seiga (kelas over 73 kilogram putri/kyorugi), Desti Wulandari (kelas under 49 kilogram putri/kyurugi), beregu pomsae putri (Gena Upshari, Regita Agisti, dan Inna Rahma Pramesti),  dan Lutfia Khansa Khaerunisa (kelas 46 kilogram putri/kyurugi).

Ditemui disela pertandingan,  Sekretaris Umum Pengprov TI Banten Fiva Zabreno mengatakan, uji coba yang digelar tim Banten merupakan dalam rangka memasuki persiapan khusus pelatda. Persiapan khusus yang dimaksud adalah untuk mematangkan teknik dan strategi.

”Kami butuh bahan evaluasi jelang memasuki persiapan khusus. Melalui laga uji coba ini, tim pelatih kami tuntut jeli untuk menilai kekurangan masing-masing atlet yang kemudian untuk segera dilakukan evaluasi,” kata Fiva di Aula Badiklat Provinsi Banten di Kabupaten Pandeglang, belum lama ini.

Dari pengamatan sementara, Fiva menilai, masih banyak kekurangan yang sifatnya harus segera diperbaiki. Terutama fisik dan strategi. ”Fisik anak-anak terlihat kedodoran terutama di ronde terakhir (ronde ketiga). Selain itu, strategi juga masih belum banyak berubah bila dibandingkan dengan sebelum mereka memulai pelatda. Pelatih harus segera menyikapi kekurangan ini dan melakukan perbaikan. Intinya atlet harus lebih banyak lagi berlatih,” imbuhnya.

Untuk menyikapi kekurangan tersebut, Pengprov TI Banten telah menginstruksikan tim pelatih untuk mengumpulkan seluruh atlet guna menggelar sentralisasi (pemusatan pelatda). ”Kami minta sentralisasi dimulai 3 Mei nanti. Tidak ada alasan untuk menunda. Waktu semakin pendek dan kekurangan harus segera dibenahi. Selain itu, kami juga akan memperbanyak tryout untuk mematangkan persiapan,” tegas Fiva.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan