bandungekspres.co.id, ANDIR – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung mengundang 30 manager swalayan untuk diberi pembinaan. Ini sebagi upaya agar di swalan tidak ada beras klorin dan teri berformalin.
”Untuk swalayan yang masih nakal, nantinya akan terkena sanksi pidana maupun perdata,” kata Kadistan KP Kota Bandung, Elly Wasliah kepada Bandung Ekspres saat ditemui di kantornya kemarin (24/5).
Swalayan harus punya filter awal. Salah satu contohnya peralatan pendeteksi dini bahan-bahan berbahaya pada makanan. Dia lantas mempertanyakan kepada para manager swalayan yang tidak memiliki alat tersebut. ”Masa iya sih swalayan nggak kebeli alat kaya gitu?” ucapnya.
Selain itu, petugasnya akan dilatih secara gratis oleh Distan KP Kota Bandung. Apakah itu mereka datang ke Distan KP atau pihaknya yang mendatangi ke sana. Sehingga, semuanya paham apa saja bahan-bahan berbahaya yang tidak boleh ada pada makanan.
”Untuk pedagang di pasar, pihak kami akan bekerja sama dengan PD Pasar Kota Bandung. Kami juga telah melakukan pemantauan di lapangan. Pihak kami ada bagian yang mengawasi makanan,” tegasnya.
Menurutnya, apabila masih ada pedagang yang masih nakal akan ada petugas yang yang bertanggung jawab mengenai hal tersebut. ”Semua telah diatur pada Undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan,” jelasnya. (nit/fik)
