Disdikpora Bina Komite Sekolah

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Untuk menyamakan persepsi antara pemerintah dan masyarakat melalui komite sekolah, Disdikpora Kota Cimahi menggelar pembinaan komite sekolah di objek wisata Alam Wisata Cimahi (AWC), Jalan Kolonel Masturi, kemarin (4/11).

Menurut  Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Muhammad Yani mengatakan, pembinaan komite sekolah ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh Pemkot Cimahi yang bertujuan untuk menyamakan presepsi antar pemerintah dengan masyarkat melalui para komite sekolah.

”Membangun sinergi antara dunia pendidikan maupun unsur masyarakat supaya dunia pendidikan kita semakin baik sesuai dengan tujuan pendidikan,” terangnya,  usai membuka kegiatan.

Menurut Yani, unsur komite sekolah terdiri dari unsur orang tua/wali, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, dunia usaha, organisasi profesi tenaga pendidikan, wakil alumni dan wakil para peserta didik. ”Jadi bukan hanya tugas pemerintah saja, salah satu unsur keterkaitan masyarakat dalam dunia pendidikan diwujudkan oleh komite sekolah. Sebagaimana kita ketahui bahwa tanggung jawa pendidikan itu ada di pemerintah dan masyarakat,” tambah dia.

Disebutkannya, komite sekolah dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Nomor 014/U/2012 yang menyatakan bahwa komite sekolah merupakan lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana, dan prasarana serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

Diutarakannya, dengan pembinaan seperti ini diharapkan para komite sekolah bisa lebih memahami tentang tugas yang harus dijalankan. Selain itu, sinergitas antar semua unsur terkait dalam dunia pendidikan bisa lebih dipererat lagi. ”Pembinaan ini kan memberikan satu informasi bagaimana kita sama-sama bertanggung jawab dan bersinergi di dalam melaksanakan pendidikan,” tutur Yani.

Ia melanjutkan, pertemuan semacam pembinaan ini sangat penting, sebab jika tidak dilakukan pembinaan rutin seperti ini, dikhwatarikan adanya distorsi informasi diantara unsur pendidikan terkait, seperti pemerintah dan masyarakat. ”Maka pertemuan ini sangat dibutuhkan. Kita harapkan ada masukan dari komponen masyarakat,” pungkasnya. (bun/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan