Data Satelit untuk Akurasi Pemetaan

bandungekspres.co.id – Data satelit hasil penginderaan jarak jauh diharapkan menjadi solusi masalah peta spasial yang digunakan untuk perencanaan pembangunan di Jawa Barat. Staf ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Pembangunan Dr. Dicky Saromi, MSc. mengungkapkan, selama ini rencana tata ruang wilayah (RTRW) menggunakan skala 1:2.500, artinya setiap 1 sentimeter dalam peta merepresentasikan 2,5 kilometer. Wajar bila kemudian kesulitan memetakan kondisi riil di lapangan.

“RTRW provinsi menggunakan skala 1:2.500, sementara kabupaten dan kota skalanya 1:50 ribu yang berarti satu sentimeter dalam peta menggambarkan jarak setengah kilometer. Tidak mungkin melihat rumah kita dalam peta yang sangat kecil itu,” kata Dicky saat membuka Sosialisasi Penyediaan dan Pemanfaatan Data Satelit Penginderaan Jauh untuk Mendukung Perencanaan Pembangunan Daerah di Ruang Sidang Soehoed Warnaen Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, belum lama ini.

Menurutnya, perencanaan detail dan akurat yang dihasilkan melalui penginderaan jauh sangat penting untuk mengatahui secara lebih rinci kondisi faktual di lapangan.

Selain itu, data dengan akurasi tinggi dan validitas yang teruji sangat membantu pembuatan proyeksi, perencanaan, termasuk memerhitungkan kemungkinan dampak yang timbul dalam sebuah perencanaan pembangunan. “Melalui data dengan kecanggihan teknologi, tentu semua akan lebih bermakna bilamana kita ingin memosisikan data sesuai dengan tema yang akan kita lakukan di masing-masing sektor atau kebiajakan masing-masing OPD atau kabupaten dan kota. Data yang mendekati real time atau sangat cepat ini sangat kita butuhkan,” papar mantan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat ini.

Dia menjelaskan, data satelit bisa diturunkan menjadi peta dasar perencanaan sejumlah sektor pembangunan. Citra satelit bisa digunakan untuk memotret sektor fisik maupun sosial budaya seperti perencanaan pengembangan jalan yang di dalamnya turut mengintegrasikan kondisi kependudukan di suatu kawasan.

Dengan bekal data satelit, perencana pembangunan bisa melihat aspek kepadatan penduduk sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan tingkat beban jalan, pengembangan angkutan umum, dan lain-lain.

Menurutnya, peta spasial lebih detail tersebut terdapat dalam rencana detail tata ruang (RDTR) dengan skala 1:5.000. Artinya, 1 sentimeter peta menggambarkan jarak 50 meter. Skala ini sudah cukup detail untuk membuat perencanaan pembangunan. Sayangnya, tidak pernah tersusun secara tuntas. Akibat ketiadaan peta representatif ini memicu pelambatan perencanaan itu

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan