Dapat Restu Presiden soal Muktamar Islah

PPP Muktamar Bandung Terus Dekati Kubu Djan

bandungekspres.co.id– PPP kubu Romahurmuziy semakin berada di atas angin. Dalam musyawarah kerja nasional (mukernas), pemerintah menegaskan keputusannya untuk memilih kepengurusan hasil Muktamar Bandung 2011 sebagai motor pelaksanaan muktamar islah.

’’Saya hadir dengan mantap karena sudah menghadap Bapak Presiden dan Bapak Wapres, meminta izin,’’ kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo saat membuka mukernas PPP di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, kemarin (24/2). Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly juga hadir dalam acara pembukaan tersebut.

Sebagai partai yang memiliki sejarah dan peran panjang di Indonesia, Tjahjo berharap PPP bisa kembali utuh. Untuk itu, dia meminta semua elemen di PPP kembali bersatu. Apalagi, berbagai agenda politik sudah menanti di depan mata. Mulai Pilkada serentak 2017, pemilu legislatif, hingga Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019.

’’Proses ini, pemerintah berharap seluruh parpol harus terlibat di dalamnya,’’ imbuh Tjahjo.

Yasona Laoly juga kembali menjelaskan alasannya untuk memberikan legitimasi kepada PPP muktamar Bandung. Dia sengaja mengembalikan PPP kepada muktamar Bandung sebagai cara terakhir. ’’Istilahnya kembali ke titik nol,’’ kata Yasonna yang juga datang atas izin presiden.

Selain tidak terpenuhinya ketentuan, pihaknya yakin jika mengesahkan muktamar kubu Djan Faridz (kubu Muktamar Jakarta), Romi –sapaan Romahurmuziy (kubu Muktamar Surabaya)– akan menggugat balik. ’’Karena putusan hukum sulit, diambil keputusan politik,’’ terang politikus PDIP tersebut.

Selain itu, lanjut Yasonna, keputusan itu didasari masukan dari para sesepuh PPP. Dia yakin para senior sudah tidak lagi memiliki ketertarikan pada kepentingan politik. Orientasi mereka hanya ingin melihat PPP kembali bersama.

Wakil Ketua Umum PPP Muktamar Bandung Emron Pangkapi mengaku sudah melobi kubu Djan Faridz agar mau bersama-sama merumuskan muktamar islah dalam mukernas. Namun, lanjut dia, hal itu belum membuahkan hasil. ’’Belum ada kesepakatan dengan yang menamakan diri muktamar Jakarta itu,’’ kata Emron.

Meski demikian, dia berjanji terus mengajak Djan Faridz dkk untuk islah. Emron yakin dalam rentang waktu mukernas hingga muktamar pada April nanti, pihaknya mampu menggandeng saudara-saudara lamanya itu. (far/dyn/c6/pri)

Tinggalkan Balasan