Coklat Kita Gelar Cap Go Meh di Tatar Pasundan

bandungekspres.co.id – Coklat Kita mempersembahkan perayaan Cap Go Meh di Tatar Pasundan. Perayaan tersebut digelar di Pendopo Palipur ”Lembur Budaya Pasundan” Jalan Soekarno Hatta 785 Bandung Senin (22/2) kemarin.

Budhi Agoes Salim perwakilan dari Coklat Kita mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah pagelaran budaya. Di mana dalam kegiatan ini ada perpaduan antara Thionghoa dan Pasundan. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Coklat Kita terhadap budaya yang ada di tatar Pasundan,

’’Ketika budaya Thionghoa sudah dapat diterima dan terlebih lagi saat ini sedang dalam moment yang tepat. Hari ini sedang pada masa peringatan hari besar Thionghoa. Imlek kini sudah   diakui sebagai hari besar Nasional,’’ katanya kepada wartawan di sela kegiatan.

Budhi mengungkapkan, saat ini implementasi dari nilai-nilai Pancasila dalam persatuan Indonesia telah terbukti dengan adanya kegiatan ini. Adapun kegiatan ini memang yang pertama kali dilakukan Coklat Kita. Namun ke depan agar nilai-nilai budaya Pasundan bisa kembali lebih dicintai generasi muda. Maka pihaknya berencana akan menjadikan agenda ini sebagai agenda rutin setiap tahunnya.

’’Karena ini yang pertama, otomatis kita mesti jadikan sebagai bahan pertimbanagn untuk tahun berikutnya. Sehingga tahun depan kita bisa lebih meriah lagi,’’ pungkasnya.

Budhi mengungkapkan, pertunjukan kali ini menghadirkan berbagai kegiatan yang di antaranya kesenian barongsai, pencak silat, kesenian Sunda modern Papuri Ethno, rampak kendang, tari topeng kelana Sanggar Pandji Asmara Cirebon, kacapi jenaka, kohkol, sisingaan. Selain itu pertunjukan street magician memberikan suguhan yang berbeda dari tampilan kesenian yang pernah ada.

’’Pendopo Papuri hadir dengan konsep lembur budaya Pasundan tata bangunan yang bernuansa kesundaan bertujuan untuk menambahkan kental suasana Pasundan yang tentunya ditujukan bagi para pengunjung yang hadir,’’ ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menegaskan, kegiatan ini tidak hanya unjuk talenta yang ditampilkan, tetapi mengemas pula dalam bentuk kelas workshop-workshop seni dan kerajinan. Tentunya menambah nilai kehadiran Pendopo Papuri dalam edukasi pelestarian budaya Pasundan.

’’Adapun harapan dari gelaran Cap Go Meh di Tatar Pasundan ini dapat memberikan semangat kepada masyarakat luas untuk tetap melestarikan aneka ragam budaya Pasundan,’’ pungkasnya. (adv/dn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan