Cabut Peringatan Tsunami, BMKG Gempa Hantam Kepulauan Mentawai

Masih Data Korban Jiwa dan Kerusakan

bandungekspres.co.id – Kabar terkait kemungkinan gempa skala besar disertai tsunami bakal menimpa Pulau Sumatera sempat membuat Indonesia panik.

Beruntung bahwa BMKG akhirnya mencabut peringatan dini tersebut. Sebab, karakteristik gempa dinilai bukan tipe yang memicu tsunami. Selain itu, jaraknya tertalu jauh untuk memberikan dampak ke pemukiman di Indonesia.

Deputi Bidang Geofisika (BMKG) Masturyono mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan lebih lanjut setelah mengeluarkan peringatan dini pertama pukul 19.49 WIB kemarin. Setelah pemeriksaan, pihaknya menemukan bahwa karakteristik gempa yang terjadi 700 kilometer dari pulau Sumatera itu bukan tipikal pemicu tsunami.

’’Awalnya, kami mencatat gempa dengan magnitude 8,3 SR (skala richter) dengan kedalaman 10 kilometer. Karena itu, kami keluarkan peringatan dini terkait kemungkinan tsunami meski jaraknya jauh. Namun, setelah kami lihat kemungkinan terjadinya tsunami atau dampak getaran sampai ke Sumatera ternyata sangat kecil,’’ ungkapnya.

Dia menjelaskan, pergesaran lempeng yang menyebabkan gempa tersebut bergerak secara horizontal. Pergeseran biasa disebut strike slip itu sangat jarang menyebabkan gelombang Tsunami. Kemungkinan tersebut diperkecil dengan magnitude gempa yang rupanya 7,8 SR.

’’Jadi, prediksi tentang tsunami atau dampak gempa ke wilayah sangat kecil. Sesuai SOP, kami akan mencabut peringatan dini tersebut dua jam setelah rilis peringatan. Berarti 21.49 nanti,’’ ujarnya saat dihubungi kemarin malam (2/3)

Terkait gempa susulan, dia menyatakan bahwa gempa dengan skala besar seperti itu pasti disusul dengan gempa-gempa lain selama beberapa hari. Namun, skala gempa-gempa susulan tersebut biasanya lebih rendah dari gempa pertama. Karena itu, kemungkinan dampak dari gempa susulan justru lebih kecil.

’’Logikanya, jika gempa pertama saja tidak berdampak, pasti gempa susulan juga tidak berdampak. Karena jaraknya sangat jauh dari pulau berpenghuni,’’ terangnya.

Informasi peringatan dini tsunami BMKG direspon cepat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB segera meneruskan peringatan tersebut ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Beberapa sirine tsunami yang terdapat di daerah terancam terdampak langsung dibunyikan. Masyarakat pun segera merespon dengan naik ke shelter atau mencari tempat lebih tinggi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan