Bocah Terberat Dirawat di RSHS

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Arya Permana, 10, bocah terberat kedua di dunia dari Kabupaten Karawang dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung, kemarin (11/7). Kasus Arya merupakan kali pertama ditangani RSHS.

Untuk diketahui, Arya memiliki berat 198,5 kilogram. Selama menjalani perawatan di RSHS, bocah yang kini putus sekolah karena kegemukan itu ditangani 13 tim medis terdiri atas dokter ahli gizi, kejiwaan serta dokter spesialis.

Dari pantauan, selain diantar kedua orangtuanya, Arya juga ditemani Bupati Karawang Dr Celica Nurachadiana. Termasuk Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat  Alma Lucyati sekitar pukul 13.15. Arya langsung dibawa ke Gedung Kemuning Ruang Kenanga Lantai II untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Direktur Utama RSHS Dr Ayi Djembarsari mengatakan, kasus ini merupakan kasus menarik unik. Sebab, RSHS baru pertamakali menangani kasus obesitas.

Menurut Ayi, penyelesaian kasus Arya menjadi sangat berharga untuk medis. Sebab, ke depan akan menjadi panduan bagaimana mengatasi masalah kegemukan pada anak.

”Kasus ini juga pernah ada di negara lain. Tapi Arya ini bobotnya melebihi anak di negara tersebut. Jadi bobot badannya terbesar di dunia bagi anak seusianya,” kata Ayi kepada wartawan di Aula RSHS Bandung, kemarin (11/7).

Ayi mengungkapkan, pihaknya melibatkan 13 dokter dalam menangani kasus tersebut. Nantinya, pihak RSHS akan berusaha untuk menurunkan berat badannya dengan cepat dan tidak berbahaya bagi perkembangannya.

Sebab, kata Ayi, berat badan normal bagi anak usia10 tahun harus kurang dari 50 kilo. ”Tapi ini lebih dari 190 kilo. Sangat berbahaya,” ungkapnya.

Tidak hanya tindakan medis, tapi dia juga akan memberikan pemahaman kepada orangtua Arya. Salah satunya pola makan.

”Ke depan akan kami akan berikan materi tentang pengurangan kalori serta diet agar orang tua si anak agar bisa diterapkan juga di rumah setelah selesai perawatan,” ungkap Ayi.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati memaparkan, dengan adanya kasus ini Dinkes Jabar bersama Pemkab Karawang akan berupaya agar anak tersebut bisa mendapatkan hal pembelajaran yang sama seperti anak seusianya. Apalagi, anak tersebut sangat ingin melanjutkan sekolah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan