Berikan Harapan untuk Tempat yang Sulit

Harry Gunawan Ho tentang Pemerataan Pembangunan

Seberat apa pun tantangan Indonesia menuju negara dengan perekonomian maju, akan selalu ada ruang untuk menggapainya. Kunci utamanya adalah pembangunan infrastruktur sebagai gerbang pembuka untuk kemudian semua bergerak dan tumbuh bersama.

—–

Pemilik sekaligus Presiden Direktur PT Kencana Graha Global Harry Gunawan Ho teringat Tiongkok sekitar awal dekade 1990-an. Kala itu perekonomian negara tersebut belum diperhitungkan. Di kota sekelas Guangzhou saja, jalanan masih relatif sempit. Penuh dengan pengguna jalan yang bersepeda kayuh.

”Kalau kita di mobil malam-malam, tidak boleh buka (menyalakan, Red) lampu. Harus merayap. Kalau kita buka lampu, mereka marah. Silau,” tutur dia saat berbincang dengan Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) di kantornya, kawasan M.H. Thamrin, Jakarta, Senin (15/2).

Namun, coba lihat Tiongkok hari ini seperti apa. Jalannya saja bahkan sudah sampai tingkat empat. Industri dibangun sedemikian pesat. Tentu saja karena regulasinya menopang kuat. Segala hal yang pada zaman sebelumnya masih dikekang, bahkan diikat, kemudian dilepaskan.

Sejak saat itulah, segala potensi yang dimiliki negara berpenduduk terbesar di dunia tersebut bermunculan. ”Sekalipun background teknologi mereka kan belum maju di saat itu, tapi mereka bisa mengejar,” ungkap pria kelahiran Perbaungan, Sumatera Utara, 4 Desember 1959, tersebut.

Tiongkok mencoba memberlakukan iklim kompetisi bisnis yang sehat. Regulasi disusun sedemikian jelas bagi para pelaku industri. Pada saat bersamaan, pemerintah membangun infrastruktur.

Segala saluran agar produk Tiongkok bisa mengglobal dibuka seluas-luasnya. Memasuki era digital, hadirnya Alibaba yang diusung Jack Ma melalui industri e-commerce juga semakin membuat produk lokal mengglobal. ”Alibaba bisa besar karena produk lokalnya diglobalkan melalui itu. GoPro, drone, dan banyak lagi dijual melalui Alibaba,” papar pengembang sejumlah proyek properti prestisius di Jakarta seperti Senayan City tersebut.

Dari gambaran kebangkitan Tiongkok itu, tambah Harry, banyak hal bisa dipelajari Indonesia. Antara lain, upaya tumbuh mesti dilakukan secara bersama serta saling mendukung antara pemerintah, korporasi, dan pelaku usaha menengah sampai kecil.

Banyak potensi besar yang belum dimaksimalkan di Indonesia. Mulai saat ini sudah harus diupayakan. Harry melihat, pemerintah sedang berupaya ke arah itu. Terutama melalui rencana pembangunan infrastruktur, baik jalan, pelabuhan, bandara, maupun fasilitas pendukung lain.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan