Bantah Susunya Bocor, PT Ultrajaya Klarifikasi Pemberitaan

bandungekspres.co.id – Adanya kasus seorang anak berusia 7 tahun di Kota Bandung yang harus dirawat akibat keracunan setelah mengonsumsi susu yang diketahui di dalamnya terdapat benda yang mirip sepasang kaki katak, langsung ditanggapi oleh Presiden Direktur PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co. Tbk Sabana Prawirawidjaja kepada wartawan di Kotabaru Parahyangan, kemarin.

Menurut Sabana, sangat mustahil benda asing masuk ke dalam kemasan susu produksi Ultrajaya. Dugaan sementara gumpalan itu akibat kerusakan pada kemasan. Diakuinya, kemasan susu yang diproduksi di dalam pabrik sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

”Mustahil ada benda masuk ke dalam kemasan. Karena kami sudah memiliki standar kontrol yang baik sejak 40 tahun lalu. Kecuali kalau tukang sulap bisa memasukan benda ke dalam kemasan,” katanya.

Berdasarkan potongan kemasan bagian bawah yang diserahkan ke PT Ultrajaya terjadi kerusakan. Sehingga udara yang membawa bakteri masuk dan merusak susu. Hasil pemeriksaan secara mikrokopis menunjukan gumpalan itu tidak menunjukan fragmen hewan.

”Kami sudah lebih dari 40 tahun memproduksi susu, selama ini aman-aman saja. Bahkan kami terus berupaya meningkatkan quality control, setiap produksi selalu diawasi secara ketat,” terangnya.

Menurutnya, kemasan yang dipakai PT Ultrajaya juga digunakan 100 negara. Kalaupun terjadi kerusakan kemungkinan besar di luar pabrik.

”Dari bentuk dan ukuran kebocoran itu seperti bekas gigitan serangga bukan dari proses produksi. Kemesan penyok akibat terjatuh bisa juga menyebabkan kebocoran,” jelasnya.

‪Adanya benda aneh yang dianggap mirip dengan kaki katak di dalam kemasan susu Ultramilk rasa coklat menjadi kasus pertama di dunia yang dialami produsen susu. ”Kasus ini pertama di Indonesia dan di dunia,” papar dia sambil menyebutkan cara produksinya tidak pernah berubah sehingga bisa dinyatakan aman.

Selain itu, pembuatan susu ultra tersebut juga sudah bersertifikasi, yakni sertifikasi internasional dengan tingkatan tertinggi, lalu sertifikasi dari BPOM, dan bahkan sertifikasi halal dari MUI. Lebih jauh dia menjelaskan, pihaknya akan terus memperhatikan konsumen dan menjamin bahwa susu yang diproduksinya aman dan layak dikonsumsi. ”Konsumen buat kami raja. Dan kami ingin melindungi konsumen. Kami pastikan susu ini aman dikonsumsi,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan