Bangga! RI Ekspor Kapal Perang Pertama

JK meminta PT Pal memfokuskan pasar Asia. Dia melihat negara-negara Asia sedang getol untuk belanja alusista. ”Produksi kapal-kapal yang midle class. Tidak perlu peralatan dan senjata yang canggih seperti Eropa. Ambil pasar  Asia. Mereka tidak butuh kapal perang super canggih,” kata politisi senior Partai Golkar tersebut.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin menegaskan, industri perkapalan di tanah air semakin diakui kemampuannya dalam membangun berbagai jenis kapal militer, baik untuk pertahanan dalam negeri serta pesanan luar negeri. Basis sebagai negara maritim, SDM, dan produksi juga diyakini mumpuni untuk memperkuat industri strategis ini ke depan.

”Di industri perkapalan, pemerintah memiliki program penguatan seperti memberi insentif fiskal berupa BMDTP (Bea Masuk Ditanggung Pemerintah) untuk impor komponen kapal. Sehingga galangan kita lebih leluasa membangun kapal, utilitas optimal dan tenaga kerja terserap,” kata Saleh yang hadir dalam pelepasan kapal perang pesanan Filipina tersebut.

Beleid soal BMDTP tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan 249/PMK011/2014. Fasilitas lainnya ialah PP Nomor 69 Tahun 2015 tentang fasilitas fiskal untuk impor dan/atau penyerahan kapal laut, pesawat udara, kereta api dan suku cadangnya. Kebijakan ini memberi insentif PPN tidak dipungut untuk beberapa alat transportasi, seperti galangan kapal, kereta, dan pesawat serta suku cadangnya.

Kemenperin mencatat, jumlah industri galangan kapal sekira 250 perusahaan yang terpusat di Batam dan Pulau Jawa. Kapasitas produksi untuk bangunan baru 1 juta dead weight ton (DWT) per tahun dan  reparasi 12 juta DWT. Sementara, kemampuan fasilitas bangunan baru sampai dengan 50 ribu DWT dan reparasi 300 ribu DWT.

Sementara itu, Direktur Utama PT  Pal Muhammad Firmansyah Arifin turut berbangga. Sebab seluruh pembuatan dilakukan oleh seluruh anak bangsa. ”Pembuatan juga sepenuhnya dilakukan di Indonesia,” kata dia.

Kapal Tarlac yang dikirim kemarin, merupakan kapal produksi PT Pal yang ke-192. Sedangkan kapal produksi 193 sedang dalam pengerjaan dan akan dikirim ke Filipina pada 2017 mendatang.

Arifin menambahkan, saat ini sejumlah negara di Asia tertarik dengan kapal buatan PT Pal.  Sejumlah negara Asean, Timur Tengah, hingga negara-negara Amerika Selatan mengirimkan perwakilannya untuk datang ke PT Pal. Namun, terkait negara mana dan berapa harga yang ditawarkan tidak bisa dia buka ke media .

Tinggalkan Balasan