Bandung Kejar Ibu Kota Buku Dunia 

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Kunci kemajuan adalah membaca. Hal itu terlontar dari Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Adin Mukhtarudin.

Adin mengimbau agar seluruh elemen masyarakat harus meningkatkan minat baca. Sebab, seperti dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hanya 0,001 persen masyarakat Indonesia yang gemar membaca. Maka itu, menggencarkan program minat baca  menjadi perhatian utama Kapusarda Kota Bandung. ’’Targetnya, tahun 2018 Kota Bandung menjadi Ibu Kota Buku Dunia,’’ tukas Adin, kemarin.

Adin mengakui, sejauh ini pihaknya terus melakukan berbagai cara untuk menarik minat baca masyarakat. Salah satunya bekerja sama dengan komunitas dan aparatur kewilayahan dalam membuka perpustakaan-perpustakaan kecil di kelurahan. ’’Kita perbanyak pojok-pojok baca di berbagai daerah,” terang Adin.

Tidak hanya di kelurahan, rak-rak baca juga ditaruh di beberapa pusat perbelanjaan di Kota Bandung. Bahkan setiap hari Minggu, Kapusarda rutin membuka booth di Car Free Day Dago. ’’Tapi ya pengunjungnya masih bisa  dihitung jari,” sebut Adin.

Ke depannya, Kapusarda Kota Bandung sedang menjajaki kerja sama agar penempatan ruang baca dapat ditempatkan di bandara dan stasiun. Hal itu, tutur Adin, terinspirasi dari bandara-bandara internasional, khususnya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. ’’Bukunya macam-macam, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang edisi internasional,” tukasnya.

Tahun ini, fokus Kapusarda meningkatkan budaya membaca dan literasi secara masif di lingkungan sendiri.

Tahun ini, sebanyak 5.000 judul buku ditambahkan, jumlahnya ada 25.000 eksemplar. Pada tahun 2015, jumlah buku di Kapusarda Kota Bandung sudah mencapai 74.366 eksemplar yang terdiri dari 29.406 judul.

Buku-buku tersebut nantinya akan ditempatkan di perpustakaan-perpustakaan mini di taman-taman Kota Bandung. Alun-alun Kota Bandung pun menjadi salah satu target utama distribusi buku-buku tersebut, terutama buku berbahasa Inggris. ’’Alun-alun banyak dikunjungi  wisatawan asing,” imbuhnya.

Melalui kampanye gemar membaca yang sudah dilaksanakan, kini jumlah pengunjung di Perpustakaan Daerah Kota Bandung, diklaim Adin alami peningkatan cukup signifikan.

Jumlah pengunjung di tahun 2012 sebanyak 4.644 orang. Di tahun 2015, jumlahnya meningkat tajam menjadi 22.383 orang, dengan mayoritas pengunjung siswa TK sampai dengan SMP.

Tinggalkan Balasan