Atlet PON Jangan Terlena

KOMPETISI sengit di internal pebiliar dibawah naungan POBSI Kalsel sudah berakhir. Suasana tegang saat seleksi sekarang tampak cair, senyum yang lama tertahan kembali merekah. Pasalnya, sejak satu pekan yang lalu Reza Dawara, Zendy Apriadana dan Abdul Khalik bertempur untuk memboyong satu tiket pada kejuaraan biliar bola sembilan tingkat nasional di Yogjakarta, yang digeber dua hari lagi.

Reza Dawara akhirnya muncul sebagai pemenang setelah memperoleh nilai tertinggi. Senyum sedikit ditahan terlihat di wajah pria kelahiran Palangkaraya 26 tahun silam itu. Perjuangan berat  tampak jelas, mereka bermain serius juga dengan beban mental yang tidak ringan. Pasalnya, hanya ada satu orang yang akan ikut bertanding. ”Ya karena KONI hanya memfasilitasi satu orang saja,” kata manager POBSI Kalsel, Adi Nugraha Tegar.

Reza Dawara tidak membosongkan dada karena lawan saat seleksi juga teman latihan dan sama-sama berjuang untuk keberhasilan Kalsel di PON, Jabar, September nanti. Selain itu, Reza panggilan akrab Reza Dawara unggul poin tidak terlalu jauh dari dua pebiliar itu.

Seleksi yang dilakukan setiap hari selama satu pekan, tiga pebiliar di suguhi  enam kali  bertanding bola sembilan. Apabila menang mendapat tiga poin kalau kalah poin tidak ada sama sekali.

Sampai akhir seleksi Reza berhasil mengumpulkan 74 poin, di posisi dua Abdul Khalik 66 poin, disusul Zendy Apriadana 59 poin. ”Alhamdulillah sudah melewati seleksi dengan baik,” ujar ayah dari M Qurtubi itu.

Pelatih biliar Kalsel, Nordin Abuba optimis pebiliar besutannya tampil maksimal di kejuaraan yang akan mempertemukan atlet seluruh Indonesia itu. ”Saya yakin mereka dapat bermain dengan bagus,” katanya.

Prestasi Reza di nomor bola sembilan, bisa di runut ke tahun 2015 silam. Dia berhasil menjuarai pertandingan tingkat nasional Galaxy Cup di Surabaya. ”Semoga kembali menjuarai pertandingan,” tambah Reza.

Membuka kembali kenangan itu, membuat Reza jadi on fire. Pasalnya,pebiliar yang akan mejadi lawan di 9 ball open tournament Yogjakarta persis sama dengan tahun sebelumnya. ”Rata-rata pebiliar itu saja atletnya,” imbuh Reza.

Modal itu menjadi ekspektasi yang harus dijaga oleh Reza. Disisi lain, dia jangan sampai terlena dengan memori tahun sebelumnya, bisa saja dalam pertandingan tahun ini performa lawan lebih unggul.

Tinggalkan Balasan