Aksi Teror Thamrin Dirancang di Batu

Targetnya Minimarket dan Pengusaha Kaya

bandungekspres.co.id — Densus 88 Anti Teror kembali menangkap dua orang berinisial KW alias S dan DA alias S yang diduga terlibat dengan aksi teror Thamrin di Malang Selasa dini hari (2/3). Dari keterangan dua orang itu diketahui aksi teror yang menewaskan dua orang tidak bersalah itu dirancang di Batu, Jawa Timur. Tepatnya, sebulan sebelum aksi biadab itu dilakukan.

Sebuah kelompok yang merupakan leburan dari beberapa kelompok kecil itu mengadakan kumpul-kumpul di Batu. Jumlahnya mencapai puluhan orang dan dua orang yang baru saja ditangkap juga ikut dalam kumpul-kumpul itu.

Kadivhumas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan menuturkan, bahkan beberapa pelaku aksi teror Thamrin yang tewas itu juga ikut dalam acara di Batu tersebut. ”Siapanya tidak perlu disebut,” terangnya ditemui di kantor Divhumas Mabes Polri kemarin.

Pertemuan itu yang digelar satu hari itu memang dilakukan oleh seorang inisiator. Yang pasti, ada orang yang bagian meracik bom, menyediakan senjata dan dana yang ikut dalam acara di Batu itu. ”Jumlah pastinya masih didalami, tapi pasti puluhan orang,” paparnya.

Dia menuturkan, polisi sedang mengejar inisiator pertemuan itu. Dipastikan juga bisa jadi inisiator ini juga merupakan pemimpin lapangan kelompok terorisme yang melebur. ”Kalau guru spiritualnya kan dipenjara,” ujarnya.

Dimana lokasi tepatnya kumpul-kumpul itu? Dia mengatakan, lokasinya belum bisa disebutkan. Hal itu dikarenakan polisi sedang berupaya memeriksa lokasi tersebut. ”Masih rahasia ya,” ucapnya.

Masih sesuai keterangan dua tersangka, juga diketahui aksi juga menyasar minimarket dan pengusaha kaya. Hal itu ditujukan untuk mendapatkan dana untuk melakukan aksi terorisme. ”Jadi, mereka memang mendapat dana dari ISIS, tapi berupaya juga mendapatkan dana dari sumber lain. Caranya menyasar minimarket dan pengusaha,” jelasnya.

Dia menuturkan, karena itu penjagaan terhadap fasilitas umum juga terus diperketat. Sehingga, upaya pencegahan dilakukan dengan dua cara, melakukan penangkapan terduga teroris dan menjaga setiap sasaran yang dituju. ”Kami upayakan pencegahan, sebelum ada aksi keji,” terangnya.

Dalam penangkapan terhadap dua orang di Malang itu, diamankan beberapa barang bukti. Diantaranya, tiga pucuk senjata api jenis revolver dan 21 peluru. Anton menjelaskan, senjata ini rencananya akan digunakan untuk melakukan aksi yang lainnya. ”Jadi, aksinya ini direncanakan tidak hanya sekali, tapi beberapa kali. Termasuk untuk mencari dana tersebut,” terang jenderal berbintang dua tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan