Air Berwarna Hitam dan Bau Tak Sedap, Kondisi Sungai Cihaur Parah

bandungekspres.co.id – Sungai Cihaur yang berlokasi di Kampung Pangkalan RT 3/13, Desa Cipeundeuy,  Kecamatan Padalarang, kondisinya semakin parah. Air yang berwarna hitam menjadi pemandangan warga sekitar serta memiliki bau tidak sedap akibat kiriman limbah dari pabrik yang setiap hari dibuang langsung ke Sungai Cihaur tanpa adanya proses Ipal.

Kemarin sekitar pukul 10.00, petugas dari Balai Pengujian Mutu Konstruksi dan Lingkungan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat mengambil sampel air di aliran sungai tersebut. Lima orang petugas diterjunkan dalam pengambilan sampel air yang sudah tercemar limbah tersebut. Sayangnya petugas dari BPMKL enggan memberikan informasi terkait dengan pengambilan sampel tersebut. Salah seorang petugas hanya menjawab bahwa hasil pengujian laboratorium baru bisa diketahui dua minggu ke depan.

Amir, 48, warga Kampung Pangkalan RT 3/RW 13, Desa Cipeundeuy mengaku sudah bosan dengan banyaknya pengambilan sampel dari pemerintah atau LSM. Dia memandang, pengambilan sampel ini hanya sekadar seremoni dan tidak ada tindakan ke depannya. ’’Kami sudah sering melihat dari pemerintah yang datang ke sungai ini. Tetap saja ujung-ujungnya tidak ada tindakan. Mungkin saja banyak petugas yang sudah disuap uang oleh pemilik pabrik sehingga tidak ada tindakan apa-apa. Ini sudah terjadi cukup lama sejak masih menjadi Kabupaten Bandung,” sesal Amir, di lokasi.

Sebelum Sungai Cihaur dicemari limbah pabrik banyak warga yang memelihara ikan. Sekarang kondisinya sudah berubah total. Ikan Nila yang cenderung memiliki daya tahan lebih kuat dibanding Ikan Mas pun tidak dapat bertahan hidup. ’’Dulu itu, sungai ini banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Ada yang digunakan untuk mencuci baju, mencuci piring dan kebutuhan lainnya. Tapi, sekarang justru menjadi sarang penyakit yang berbahaya bagi warga. Tidak sedikit warga menjadi korban gatal-gatal dan merusak pernafasan lantaran bau tidak sedap,” tegasnya.

Terpisah, Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T. Soemitra mengaku terkejut dengan adanya informasi tersebut. Dirinya menyatakan belum menerima informasi tersebut, bahkan untuk mengetahui kondisi sungai dirinya langsung memanggil perwakilan dari Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat. Pemanggilan ini untuk memastikan informasi tetang tercemarnya Sungai Cihaur. ’’Laporan mengenai Sungai Cihaur belum saya terima, tapi kalau memang sudah lama mestinya sudah ada tindakan dari KLH Kabupaten Bandung Barat. Makanya saya minta pejabat KLH untuk datang memberikan penjelasan,” papar Yayat.

Tinggalkan Balasan