Agen Travel Sambut Positif Regulasi Konversi Visa Arab Saudi

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Pelaku travel umrah menyambut positif kebijakan baru pemerintah Arab Saudi berupa konversi atau pengubahan langsung visa umrah menjadi visa turis. Sebab, menurut Sekjen Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Budi Firmansyah, banyak spot wisata religi dan umum yang menarik di seantero Saudi. ”Seperti Thaif, Riyadh, dan Dammam,” katanya.

Budi berharap aturan tersebut berjalan baik mulai level atas pemerintahan Saudi hingga ke bawah. Dia memberikan contoh, untuk keluar dari Jeddah, Makkah, dan Madinah, terdapat checkpoint pemeriksaan. ”Jangan sampai ketika regulasi itu berjalan, ada jamaah yang bermasalah imigrasi. Padahal ingin berwisata pasca beribadah umrah,” tutur dia.

Kebijakan baru tersebut terkait dengan upaya pemerintah Saudi menggenjot sektor pariwisata mereka. Negeri kaya minyak itu tidak hanya mengandalkan kunjungan haji dan umrah, tapi juga wisata dengan destinasi lain di luar Makkah, Jeddah, dan Madinah.

Kebijakan tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional Pangeran Sultan bin Salman Minggu waktu Saudi (24/4). Dalam pernyataan pers setelah acara peluncuran di Riyadh, Pangeran Sultan mengatakan bahwa program itu bertujuan memberikan kesempatan kepada jamaah umrah untuk mengunjungi situs Islam bersejarah. Juga mengenalkan tujuan wisata lain yang menarik dan pusat-pusat perbelanjaan di Saudi. ”Ini adalah bagian utama dari program menjadikan Saudi sebagai tujuan kunjungan wisata muslim,” ujarnya.

Dengan regulasi visa umrah bisa berubah menjadi visa turis itu, para jamaah juga dapat menggunakan visa tersebut untuk tujuan budaya, kesehatan, dan pendidikan; mengunjungi pameran; serta menghadiri konferensi setelah menyelesaikan umrah. Budi berharap kebijakan baru itu disambut baik oleh seluruh umat Islam di dunia.

Menurut pria yang juga bos Ahsanta Tour & Travel tersebut, selama ini visa umrah hanya terbatas untuk kunjungan di tiga titik, yakni di Jeddah, Makkah, dan Madinah. Dia mencontohkan Thaif yang merupakan kota bersejarah bagi umat Islam.

Sebab, Nabi Muhammad pernah hijrah ke Thaif sebelum ke Madinah. Di Thaif perjuangan Nabi SAW cukup berat karena menerima perlakuan kasar dari kelompok orang kafir, misalnya dilempari batu dan kotoran manusia. ”Thaif juga terkenal sebagai kota yang dingin,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan